TEMPO.CO, Jakarta -- Polisi menembak mati satu dari sebelas tersangka yang berkomplot sebagai pencuri kendaraan bermotor. Tersangka dan komplotannya biasa beraksi di kawasan Jakarta Timur. Sudirman, 22 tahun, ditembak saat diminta menunjukkan lokasi rekan-rekannya di kawasan Pulogadung, Senin, 16 Juni 2014.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung Ajun Komisaris Bara Libra Sagita mengatakan Sudirman ditangkap seusai mencuri di kawasan industri Pulogadung pada Sabtu, 14 Juni 2014. Gerak-gerik Sudirman diketahui setelah sepuluh tersangka lainnya telah ditangkap lebih dulu.
"Jadi, ini pengembangan dari sepuluh orang komplotan jaringan curanmor yang telah kami tangkap," kata Bara di kantornya, Senin, 16 Juni 2014.
Sepuluh pelaku yang telah ditangkap itu adalah Alam, 25 tahun, Congor (20), Yusuf (47), Rengga (20), Hendi (23), Tajudin (22), Bongkan (25), Slamet (24), Manda (27) dan Kanit (26). "Mereka itu masih satu kampung di Lampung. Tersangka Alam kami tembak kaki kanannya karena melawan," ujar Bara.
Bara menjelaskan penangkapan terhadap Sudirman dilakukan saat tersangka mencuri sepeda motor bernomor polisi B-3352-TZM di kawasan Industri Pulogadung. Sudirman membawa motor curian itu ke daerah Pulogebang, masih di Jakarta Timur. "Karena sudah diintai, kami langsung melakukan penangkapan," ujarnya.
Polisi kemudian membawa Sudirman ke kawasan Industri Pulogadung untuk menunjukkan persembunyian rekan-rekannya yang lain. Namun, saat tiba di kawasan industri, Sudirman malah melawan dan berusaha kabur.
"Anggota telah memberikan tembakan peringatan, tapi tak dihiraukan. Jadi, kami terpaksa menembak ke arah pelaku," kata Bara. Sudirman pun langsung jatuh tersungkur akibat tembakan di punggungnya.
Sudirman mengembuskan napas terakhinya dalam perjalanan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. "Nyawanya tak tertolong saat dibawa ke RS Polri," ujarnya.
Polisi menyita satu unit motor curian, sebilah pisau, tiga kunci letter T, dan sebuah kunci motor. Belakangan terungkap kalau Sudirman juga disangka sebagai pencuri di Jalan Raya Bogor pada 27 Mei lalu. Saat itu korbannya tewas dengan luka tusukan. "Mereka berkelompok, Sudirman ini sebagai pemantik. Otak kelompok ini adalah Alam," kata Bara.
AFRILIA SURYANIS
Terpopuler
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Penulis Buku MH370: Pesawat Sengaja Dilenyapkan
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara