TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian akhirnya bisa bernapas sedikit lega karena kenaikan tarif dasar listrik (TDL) ternyata tak hanya dialami oleh industri I-3 Tbk maupun non-Tbk dan industri golongan I-4, namun juga untuk rumah tangga menengah dengan daya 3.500-5.500 Watt.
"Kenaikan tarif listrik untuk rumah tangga, memberikan makna bahwa pengurangan subsidi BBM dipikul oleh seluruh golongan bukan hanya industri," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat setelah rapat kerja dengan DPR, Senin, 16 Juni 2014.
Menurut Hidayat, pemerintah sekarang memang sedang memikirkan bagaimana anggaran tanpa subsidi BBM yang dianggap membebani. Pilihan untuk menaikkan BBM pun, kata Hidayat masih belum menjadi pilihan pemerintah saat ini. "Tapi arah untuk anggaran tanpa subsidi BBM memang sedang dipikirkan," ujarnya.
Khusus untuk industri, pemerintah sebenarnya sudah memikirkan berbagai insentif untuk mengurangi beban yang harus ditanggung oleh pengusaha akibat kenaikan TDL ini. Usulan pemberian insentif ini pun sebenarnya sudah dibicarakan secara lisan kepada Kementerian Keuangan. Namun hingga kini Hidayat mengaku belum ada respons dari Kementerian Keuangan.
"Saya bicara secara lisan dulu. Baru setelah ada kesepahaman pandangan, akan kita ajukan secara resmi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian pernah mengusulkan agar kenaikan TDL untuk industri dilakukan secara bertahap selama satu setengah tahun. Namun usulan ini kandas karena pemerintah akhirnya menetapkan kenaikan TDL, sampai akhir tahun ini.
AMIR TEJO
Terpopuler
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara
Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini
Jokowi Buka Peluang Renegosiasi Kontrak Asing