TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mencabut izin operator bus Transjakarta jika tidak memberi sanksi kepada sopir Transjakarta yang bermasalah.
"Kami akan cabut izinnya," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 17 Juni 2014. Menurut dia, cara tersebut sangat efektif untuk meminimalisasi sopir bermasalah. "Sederhana saja. Kami tidak mungkin mengontrol sopir bus dari operator. Jadi, operatornya saja yang kami kenakan sanksi," ucapnya.
Ahok menyayangkan kecelakaan beruntun bus Transjakarta dengan Kopaja, Senin, 16 Juni. Tabrakan disebabkan oleh sopir Transjakarta yang mengantuk akibat menonton bola. "Masak sopir Transjakarta kelakuannya sama kayak sopir Metromini yang tidak ada SIM," ujar Ahok. (Baca: Kecelakaan, Pengemudi Transjakarta Diduga Lalai)
Ia juga mengeluh dengan perilaku sopir Kopaja dan Kopami dalam berlalu lintas. Mereka kerap keluar-masuk jalur Transjakarta dan jalannya lambat. "Mereka ini kurang ajar banget. Jalannya pelan, padahal sedang macet banget," ucap Ahok.
Kecelakaan beruntun di depan halte Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan. Diduga kecelakaan akibat sopir tak sempat menginjak rem. Kecelakaan itu melibatkan empat kendaraan, dua bus gandeng Transjakarta dan dua Kopaja AC. (Baca: Kopaja AC Tabrakan dengan Transjakarta di Monas)
Kecelakaan antara dua bus Transjakarta gandeng milik operator Damri dan Kopaja AC 602 itu terjadi sekitar pukul 07.55 WIB. Kendaraan yang terlibat adalah bus Transjakarta B-7562-TGA dan B-7501-TGA, serta Kopaja AC 602 jurusan Ragunan-Monas bernomor polisi B-7611-DG dan B-7700-YR.
ERWAN HERMAWAN