TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab) Yogyakarta, Intan Pratiwi, menilai materi soal ujian dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) masih belum mengakomodasi kebutuhan difabel. "Menyulitkan sejumlah difabel tunanetra dan tuli saat ujian," katanya, Selasa, 17 Juni 2014.
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga ini mencontohkan, ada 15 soal bergambar yang diperkirakan menyulitkan peserta tunanetra. Meski ada pendamping, Intan memperkirakan soal bergambar bakal sulit dijelaskan. "Bentuknya garis dan kotak yang rumit, butuh kemampuan khusus menjelaskannya," katanya.
Intan juga mengeluhkan tak adanya pengawas yang bisa membantu peserta difabel. "Tidak ada pengawas di ruangan tempat mereka ujian yang mampu menjelaskan sejumlah maksud pertanyaan rumit dengan bahasa isyarat," katanya. Menurut Intan, fakta ini membuktikan panitia SBMPTN perlu menyediakan pendamping khusus untuk difabel yang tak mampu melihat dan tuli. "Harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan mereka."
Sebenarnya, Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga sempat membuka kesempatan bagi sejumlah petugas pengawas SBMPTN tahun ini mengikuti pelatihan singkat tentang pendampingan peserta difabel. "Sayangnya, tidak ada yang ikut," ujar Intan.
Menurut data Panitia Lokal 46 SBMPTN Yogyakarta, ada 27 difabel yang mengikuti ujian di UGM, UNY, dan UIN Sunan Kalijaga. Di kampus UNY ada 20 difabel yang terdiri atas dua belas peserta tunanetra, tujuh peserta tunarungu, dan satu tunadaksa.
Juru bicara Panitia Lokal 46 SBMPTN Yogyakarta, Anwar Effendi, mengatakan tiap peserta yang tak mampu melihat disediakan dua pendamping dan mendapatkan tambahan waktu 30 menit. Satu orang bertugas membacakan soal dan lainnya mengisikan jawaban. "Mereka (pengawas) bekerja di bawah sumpah, jadi harus jujur," katanya.
Menurut Anwar, pengawas di ruangan tempat peserta difabel sudah diminta memberikan informasi berupa tulisan mengenai pelaksanaan ujian. "Misalnya, jam ujian mau dimulai, atau akan segera selesai," katanya.
Sekitar 36.017 calon mahasiswa baru mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang diselenggarakan oleh Panitia Lokal 46 Yogyakarta pada Selasa, 17 Juni 2014.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM