TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan tak ada anggaran pemerintah yang bocor, apalagi angkanya mencapai Rp 7.200 triliun per tahun. Hal tersebut dikatakan menanggapi pertanyaan wartawan seputar debat kedua yang dilakukan calon presiden pada Ahad malam lalu.
Sayangnya, ia tak mau mengomentari lebih jauh soal pernyataan calon presiden Prabowo Subianto soal kebocoran anggaran tersebut. “Saya tidak mengerti soal itu (kebocoran anggaran). Tanya pak Prabowo sama pak Jokowi saja,” ujarnya di kawasan parlemen, Senin, 16 Juni 2014. (Baca: Daftar Kata Favorit Prabowo-Jokowi di Debat Capres)
Chatib juga mengaku dirinya tidak menonton acara debat dengan tema ekonomi nasional tersebut. Meski menerima banyak pertanyaan seputar rencana ekonomi nasional yang diutarakan kedua Capres, ia enggan mengomentari acara debat yang digelar di stasiun televisi TvOne itu. “Nanti saja setelah Oktober 2014. Setelah saya tidak lagi menjabat menteri, saya bisa memberikan komentar,” katanya.
Sebelumnya, dalam debat calon presiden yang disiarkan langsung oleh Metro TV itu, Prabowo Subianto menekankan penghentian kebocoran kekayaan ekonomi bangsa. "Tim pakar Prabowo menilai kekayaan Indoesia yang bocor mencapai Rp 1.000 triliun per tahun," kata Prabowo pada Ahad lalu. (Baca: Cuit Netizen Soal TPID di Debat Capres)
Ia menggunakan data Komisi Pemberantasan Korupsi yang mencatat kebocoran kekayaan negara mencapai Rp 7.200 triliun per tahun. "Rp 1.000 triliun yang kami gunakan saja sudah besar," katanya membandingkan. Nah, untuk menghindari kebocoran kekayaan tersebut, Prabowo mengatakan akan berhemat, memangkas dan mengalirkan ekonomi yang bersifat kerakyatan.
Adapun Jokowi mengungkapkan akan mengatasi kemiskinan tak hanya dengan mengalokasikan anggaran untuk program nyata seperti program Kartu Indoensia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, tapi juga dengan pembenahan sistem. Ia juga berfokus mendorong investasi dibenamkan ke daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya besar.
PERSIANA GALIH
Berita terpopuler:
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara
Kemenhub Terima Laporan Kematian Penumpang Garuda