TEMPO.CO, Surabaya -- Lokalisasi prostitusi di Gang Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Surabaya, benar-benar akan ditutup hari ini. Deklarasi pengalihan fungsi kawasan dan ganti profesi pekerja seks komersial dan muncikari akan dipimpin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri bersama ratusan warga Dolly.
“Ratusan orang akan deklarasi di situ. Mereka membacakan ikrar kampung mereka harus bersih, aman, dan bebas dari prostitusi,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Surabaya, Muhammad Fikser, kepada Tempo.
Baca Juga:
Menurut Fikser, deklarasi seperti ini pernah dilakukan di beberapa lokalisasi yang sudah ditutup dan tidak ada masalah. Ini adalah tahapan awal sebelum lokalisasi ditutup sama sekali dalam beberapa bulan ke depan. Pemerintah menginginkan pada Ramadan ini tidak ada lagi aktivitas prostitusi.
Setelah deklarasi di Islamic Centre Dukuh Kupang pada pukul 19.00 WIB nanti, seribu lebih PSK dan muncikari yang sudah didata Dinas Sosial akan mulai menerima santunan dari pemerintah. Masing-masing sebesar Rp 5 juta.
“Kompensasi alih profesi diberikan mulai tanggal 19 sampai 23 Juni,” kata Fikser. Setelah itu, Dolly haram untuk praktek prostitusi. Bila ketahuan ada praktek prostutisusi di sana, pelakunya akan ditangkap karena dianggap melanggar peraturan daerah.
Kepala Kepolisian Sektor Sawahan Komisaris Manang Soebeti mengatakan sebanyak 800 personel polisi akan dikerahkan untuk mengamankan deklarasi tersebut. Pengerahan aparat Keplisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya itu guna mengantisipasi aksi massa, baik unjuk rasa, ataupun lainnya. “Anggota akan disiagakan hingga situasi lokalisasi kondusif,” kata Manang.
AGITA SUKMA LISTYANTI | AGUSSUP
Berita Terpopuler
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam
Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK?