Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ICRA: Perbedaan Penilaian Rating Itu Wajar

Editor

Abdul Malik

image-gnews
REUTERS/Daniel Munoz
REUTERS/Daniel Munoz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT India Credit Rating Agency (ICRA) Indonesia Minon Almasyhur mengatakan adanya perbedaan peringkat yang diterbitkan dua perusahaan pemeringkat atau lebih atas satu perusahaan atau surat hutang merupakan suatu hal yang baik dan wajar. Menurut dia, hasil peringkat yang berbeda dari perusahaan pemeringkat bisa terjadi karena masing-masing perusahaan pemeringkat memiliki metodologi pemeringkatan yang spesifik.

Hal tersebut, kata dia, sudah secara umum dilakukan di negara-negara lain, seperti di India. "Setiap peringkat yang dikeluarkan oleh ICRA Indonesia bukan merupakan keputusan dari satu orang analis saja," kata Minon dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Kamis, 19 Juni 2014. ICRA, kata dia, selalu menjaga kepercayaan pelaku pasar modal dan melindungi kepentingan investor. (Baca juga: Pasar Saham Stagnan, Obligasi Jadi Pilihan)

Minon mengatakan peringkat yang dikeluarkan oleh perusahaannya merupakan hasil keputusan dari komite pemeringkatan yang anggotanya terdiri atas para analis ICRA Indonesia dan ICRA Limited (perusahaan induk ICRA Indonesia yang berkedudukan di New Delhi, India).

Selain itu, Minon memastikan ICRA Indonesia hanya memberikan suatu peringkat tertentu setelah melalui proses yang sesuai dengan prosedur standar dalam penentuan peringkat. Minon mengklaim hasil peringkat yang dikeluarkan oleh ICRA Indonesia mencerminkan opini yang mandiri dan tidak berpihak.

"Kami membantu para pelaku bisnis meningkatkan kualitas pengambilan keputusan," katanya. Juga membantu para penerbit surat berharga (emiten) dalam mengakses basis investor yang lebih luas. (Lihat juga : Pefindo Berikan Peringkat pada Tujuh Emiten)

ICRA Indonesia menjamin memiliki standard operating procedure (SOP) dan kode etik yang sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagi perusahaan pemeringkat efek, yang memisahkan fungsi dan tanggung jawab bagian pemasaran dan bagian pemeringkatan dengan sangat jelas. Setiap pemeringkatan yang dilakukan diawasi dengan ketat oleh Bagian Kepatuhan ICRA Indonesia untuk menjaga independensi, kerahasiaan, dan kredibilitas atas peringkat yang ditetapkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ronald Kasim sebelumnya mengatakan ada indikasi jual-beli peringkat perusahaan. Jual-beli peringkat tersebut dilakukan agar emiten mendapatkan rating tinggi. Adapun rating perusahaan biasanya digunakan sebagai salah satu prasyarat untuk menerbitkan obligasi. Ronald sendiri mengaku sudah melaporkan indikasi tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan. (Berita lain: Pefindo Revisi Target Pemeringkatan Obligasi)

Di Indonesia terdapat tiga perusahaan pemeringkat. Selain Pefindo dan ICRA, ada Fitch Ratings Indonesia. Saat dimintai konfirmasi kemarin, Presiden Direktur Fitch Baradita Katoppo membantah adanya praktek jual-beli peringkat. Bahkan Fitch, kata dia, selain mematuhi peraturan OJK, juga mengikuti regulasi dari Eropa dan Amerika Serikat dalam membuat peringkat.

FAIZ NASHRILLAH

Berita lain:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Pesan-Pesan Pro-Prabowo Menyusup di Facebook Tempo
Hindari Cuci Daging Ayam Sebelum Dimasak
Akan Ditutup, Pasukan Bintang Merah Kepung Dolly
Berjemur Telanjang, Wanita Ini Sebabkan Kemacetan
PKS: Mungkin Saja Suara Kami Bocor ke Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

24 Oktober 2023

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (tengah) berbincang dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim (kanan) didampingi Chairman of Board of Governors Amcham Indonesia Douglas E. Ramage (kiri) saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023. Dalam kesempatan tersebut Ganjar Pranowo menyampaikan delapan visi misinya seperti peluang investasi hingga penegakan hukum, agar investor nyaman menanamkan modalnya di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut, investasi di Indonesia masih terkendala karena maraknya pungutan liar atau pungli dan birokrasi yang ribet.


Ini Alasan Fitch Rating Pertahankan Rating Utang RI

3 September 2018

Fitch Akan Turunkan Peringkat Utang Amerika
Ini Alasan Fitch Rating Pertahankan Rating Utang RI

Fitch Ratings mematok peringkat rating utang Indonesia pada level 'BBB'.


Jokowi Tak Puas dengan Kemudahan Berbisnis Naik: Masih Ruwet

28 Maret 2018

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Anggota Tim Komunikasi Presiden Arie Dwipayana (kiri) menjawab pertanyaan wartawan terkait tudingan Setya Novanto kepada Menteri PMK Puan Maharani dan Seskab Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Maret 2018. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jokowi Tak Puas dengan Kemudahan Berbisnis Naik: Masih Ruwet

Naiknya peringkat kemudahan berbisnis yang diraih Indonesia belum membuat Jokowi puas.


Kemudahan Berbisnis di Indonesia Naik ke Peringkat 72

1 November 2017

Ilustrasi uang Yuan. REUTERS/Jason Lee
Kemudahan Berbisnis di Indonesia Naik ke Peringkat 72

Peringkat kemudahan berbisnis Indonesia naik dari 91 menjadi 72.


Peringkat Inovasi Indonesia Jauh di Bawah Vietnam

27 September 2017

Cosplayer melakukan wefie saat mengikuti acara Popcon Asia 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, 5 Agustus 2017. Pelaku industri kreatif di Indonesia mulai dari film, animasi, komik, toys hingga game menampilkan karyanya.  TEMPO/Dhema
Peringkat Inovasi Indonesia Jauh di Bawah Vietnam

Di kawasan ASEAN, peringkat inovasi Indonesia jauh di bawah Malaysia dan Vietnam.


BI Optimistis Fitch Naikkan Lagi Peringkat Indonesia

21 Juli 2017

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
BI Optimistis Fitch Naikkan Lagi Peringkat Indonesia

Fitch Ratings mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi.


Indonesia Kembali Raih Peringkat Investment Grade dari Fitch

21 Juli 2017

Kantor pusat Fitch di New York. novinite.com
Indonesia Kembali Raih Peringkat Investment Grade dari Fitch

Afirmasi rating bisa menjadi faktor pendukung tambahan bagi Indonesia dalam menjaga keyakinan investor dan stakeholders


Kepala BKPM Sebut Rating S&P Bantu Pemerintah Gaet Investor  

31 Mei 2017

Kepala BKPM Thomas Lembong saat Memberikan Keterangan Pers Realisasi Investasi Kuartal I di Kantor BKPM Jakarta, 26 April 2017. Tempo/Tongam sinambela
Kepala BKPM Sebut Rating S&P Bantu Pemerintah Gaet Investor  

Peningkatan peringkat investasi tersebut belum membuat pemerintah merevisi target investasi.


S&P Naikkan Rating, Analis Mandiri: Perluas Basis Investor  

31 Mei 2017

REUTERS/Issei Kato
S&P Naikkan Rating, Analis Mandiri: Perluas Basis Investor  

Handy Yunianto mengatakan peluang kenaikan peringkat dari S&P seharusnya dimanfaatkan untuk memperbesar porsi obligasi pemerintah.


Pasca S&P Naikkan Rating, Dana Investasi Capai Rp 108 Triliun

30 Mei 2017

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi E-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017. Tempo/Aghniadia
Pasca S&P Naikkan Rating, Dana Investasi Capai Rp 108 Triliun

BI akan terus memonitor adanya potensi kenaikan Fed Fund Rate.