TEMPO.CO, Jakarta - Tim sukses kandidat presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memberi jawaban soal kabar investor bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" yang memborong empat saham perusahaan di bawah MNC Group senilai Rp 869,8 miliar.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, tidak ada bagian dari tim kampanye Prabowo-Hatta yang menginvestasikan dana itu. "Tim kami tidak bermain saham," katanya saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jumat, 20 Juni 2014. (Baca: 'Tanoesudibjo Prabowo-Hatta' Borong Saham MNC Grup).
Fadli mengatakan akan menelusuri sumber berita tersebut. Sedangkan anggota tim sukses Prabowo-Hatta, Sandiaga Uno, mengaku sudah mencari tahu kebenaran kabar tersebut. "Itu jelas bukan tim kami," ujarnya. Sandiaga juga tengah meminta konfirmasi dari beberapa pihak yang terkait dengan berita ini, salah satunya Bloomberg. (Baca: BEI Tak Kenali 'Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta').
Sebelumnya portal investasi Bareksa.com melansir kabar investor bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" membeli saham Bhakti Investama (BHIT), Media Nusantara Citra (MNCN), Global Mediacom (BMTR), dan Global Land Development (KPIG). Dana Rp 712,7 miliar dibelikan 6,13 persen saham BHIT; Rp 113 miliar dibelikan 1,38 persen saham KPIG; Rp 33 miliar untuk 0,11 persen saham BMTR; dan Rp 11,8 miliar untuk 0,03 persen saham MNCN.
Dalam gambar yang di-posting Bareksa.com, data tersebut diambil dari daftar emiten Bursa Efek Indonesia yang ditampilkan oleh Bloomberg. Dalam kolom filing date atau waktu pencatatan, "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" masuk dalam komposisi pemegang saham BMTR pada 31 Maret 2014. (Baca juga: Sokong Kampanye Prabowo, Ini Kekayaan Hary Tanoe)
Menurut Bareksa.com, transaksi ini ramai dibahas oleh analis pasar modal karena jumlahnya besar dan bernama sama dengan salah satu pasangan calon presiden. Kabar transaksi ini pun muncul menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2014.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, KPK Santai
Gang Dolly dan Tragedi Berdarah Sumiarsih