TEMPO.CO, Jakarta - Satu per satu pebulu tangkis Indonesia tumbang di turnamen BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier 2014 yang tengah berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Para pemain Indonesia di nomor tunggal putra dan putri belum sanggup bersaing dengan peserta dari negara lain. Pemain tunggal seperti Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, Bellaetrix Manuputty, dan Lindaweni Fanetri secara mengejutkan kalah di babak pertama.
Simon Santoso dan Adrianti Firdasari yang diharapkan bisa melaju ke babak perempat final akhirnya kandas juga di babak kedua. Hasil ini jelas lebih buruk bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu di mana Tommy Sugiarto dan Hayom Sugiarto bisa menginjakkan kaki di semifinal dan Bellaetrix sanggup melangkah ke perempat final.
Kepala Subbidang Pelatnas Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Ricky Soebagja, mengatakan persoalan mental bertanding masih menjadi kendala bagi para pemain. "Saya melihat semangat juang mereka belum maksimal," kata Ricky yang juga menjadi manajer tim, Kamis lalu, 19 Juni 2014.
Secara khusus, Ricky menyoroti penampilan di tunggal putra. Menurut dia, Tommy Sugiarto dan Hayom Rumbaka mestinya bisa melangkah ke babak kedua karena lawan-lawannya masih berada di level yang sama. Namun yang terjadi sebaliknya. Ricky mengatakan penampilan keduanya berada di bawah standar. "Padahal saya yakin mereka bisa main optimal," kata dia.
Ricky mengatakan akan mengevaluasi para pemain dan pelatih di nomor tunggal ihwal latihan dan target. Ia berharap pebulu tangkis di nomor tunggal, baik putra dan putri, bisa memperbaiki posisi mereka di Badminton World Federation. Perbaikan peringkat ini menjadi amat penting sebagai persiapan menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky, mulai melirik penampilan para pemain muda atau junior. Rexy mengatakan sedang memberikan tantangan kepada Wisnu Yuli Prasetyo di nomor tunggal dan Kevin Sanjaya di nomor ganda. "Kita lihat perjalanannya nanti. Ini jadi nilai tambah buat mereka karena bermain di turnamen Super Series Premier," ucapnya.
Penampilan Wisnu dan Kevin memang cukup mengejutkan. Keduanya memulai pertandingan dari babak kualifikasi untuk menembus babak utama. Bahkan Kevin yang berpasangan dengan Greysia Polii sukses mengalahkan ganda campuran nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei di babak pertama. Namun langkah Kevin terhenti di babak kedua dari Lee Yong Dae/Shin Seung Chan.
Selain memberi kesempatan bermain kepada pemain junior, Rexy berencana menarik Hendrawan untuk menjadi pelatih tunggal putra. "Kami masih pendekatan dengan Hendrawan," kata dia.
Selain Hendrawan, lanjut Rexy, PBSI juga tertarik dengan pelatih Simon Santoso, Hendry Saputra, untuk menangani nomor tunggal putra. Harapannya, mereka berdua bisa membuat perubahan prestasi di nomor tunggal putra.
Sementara itu, Simon Santoso menuturkan kekalahannya atas Hu Yun, 18-21, 21-13, dan 20-22, di babak kedua karena terlalu terburu-buru ingin menyelesaikan permainan. Akibatnya, Simon melakukan kesalahan yang berujung kepada penambahan poin bagi Hu Yun. "Lawan main dengan tenang. Tapi saya juga sudah memberikan yang maksimal untuk mengalahkan Hu Yun," ucap Simon.
Ia berharap bisa segera memperbaiki kesalahannya dan tidak mengulangi saat turun di Australia Terbuka pekan depan. "Kekalahan ini jadi motivasi bagi saya," kata Simon.
ADITYA BUDIMAN
Berita lain
Evan Dimas Cs Dijajal Sriwijaya FC
Jovetic Tegaskan Tetap di Manchester City
Kaka Kembali Bermain di Brasil