TEMPO.CO, Semarang - Sekitar 500 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah mendatangi Gedung Panti Marhein, Semarang, yang menjadi kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah, Sabtu, 21 Juni 2014.
Mereka menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kami menganggap Jokowi-Kalla mempunyai paradigma kepemimpinan prorakyat," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja (APJATI) Jawa Tengah Endro Dwi Cahyono, Sabtu, 21 Juni 2014. (Baca: Ulang Tahun, Jokowi Kebanjiran Ucapan di Twitter)
Para TKI membentuk organisasi Tim Pemenangan Pahlawan Devisa Jokowi-JK. Selain TKI, PDIP Jawa Tengah juga menerima dukungan dari Youth For Jokowi dan Deklarasi Masyarakat Papua di Semarang.
Endro menambahkan, selama ini pemerintah mengabaikan kepentingan para TKI. Padahal hasil devisa yang bisa diberikan sekitar Rp 100 triliun per tahun.
APJATI Jawa Tengah, kata Endro, mewadahi sebanyak 500 perusahaan jasa penyalur TKI. "Para anggota sudah terjun mengkampanyekan Jokowi-Kalla," kata Endro.
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Jawa Tengah Heru Sudjatomoko menyatakan dukungan untuk jagoannya terus bertambah. "Yang semula golput, sekarang sudah mendukung Jokowi-JK," kata Heru.
Dalam acara deklarasi dukungan di kantor PDIP Jawa Tengah, beberapa orang Papua di Semarang memberikan simbol kepada Ketua Relawan Jokowi-JK Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Para warga Papua juga memberikan kado ulang tahun bagi Jokowi berupa tas warna-warni sebagai bentuk penghargaan dan dukungan. Ganjar diberi busur dan anak panah serta tombak khas Papua sebagai wujud perjuangan pemenangan di Jawa Tengah.
Ganjar menyatakan Jokowi memulai kampanyenya di tanah Papua, sedangkan Kalla dari tanah Aceh. "Dari Sabang sampai Merauke akan bergabung memenangkan Jokowi untuk Indonesia baru," kata Gubernur Jawa Tengah tersebut. (Baca: Ini Cara Tukang Becak Peringati Ulang Tahun Jokowi)
ROFIUDDIN
Berita Lain
Temuan BPK, Ahok Ingin Inspektorat Dicopot
Pembangunan Infrastruktur Mandek, JK Sindir Hatta
Paket Wisata Solo Batik Carnival Tak Diminati