TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan peningkatan standar kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia mendesak untuk ditingkatkan dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
"MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) kelak akan menuntut persaingan di sektor jasa yang membutuhkan tenaga profesional yang andal," ujarnya dalam Seminar Nasional Peningkatan Peran Indonesia Menghadapi MEA 2015 di Hotel Pullman, Rabu, 25 Juni 2014.
Menurut Darmin, usaha peningkatan kualitas SDM ini bisa ditempuh dengan upaya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademikus untuk menetapkan standar kompetensi profesionalisme di masing-masing sektor. "Perlu digagas kelembagaan yang menerbitkan sertifikasi kompetensi yang sesuai standar masing-masing sektor pekerjaan," ujarnya.
Adapun pengajar ekonomi di Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengungkapkan peningkatan kualitas SDM untuk bersaing dalam menghadapi MEA 2015 harus dimulai dari proses pendidikan. "Kemampuan pengetahuan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibanding Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand," katanya.
Berdasarkan survei Program for International Student Assesment (PISA), kualitas pendidikan Indonesia berada pada peringkat ke-64 dunia. PISA mengkaji performa kemampuan matematika, membaca, dan ilmu alam pelajar Indonesia yang memperoleh nilai rata-rata 384. Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan Singapura yang menempati peringkat kedua dunia dengan nilai rata-rata 555.
"Pendidikan merupakan sektor terpenting dalam menghadapi persaingan ekonomi kawasan Asia Tenggara tahun depan, mengingat pendidikan merupakan eskalator sosial-ekonomi sebuah bangsa," kata Faisal.
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Berita Terpopuler:
Penyebab Kopi Luwak Sulit Jadi Warisan Indonesia
15 Fakta Warren Buffett, Investor Terkaya di Dunia
Produsen Bibit PT Sang Hyang Sri di Subang Sekarat
Ini Harga Rumah Subsidi Bebas PPN Versi Kemenpera