TEMPO.CO, Sao Paulo - Xherdan Shaqiri tak sabar menjalani laga fase 16 besar Piala Dunia 2014. Meski harus berhadapan dengan jawara dunia dua kali, Argentina, keyakinan pemain 22 tahun itu tak luntur. "Karena kami sebenarnya punya kemampuan mengobrak-abrik mereka," kata Shaqiri.
Sebagian kemampuan tersebut, kata Shaqiri, sudah dipertontonkan tim Swiss di fase grup. Sempat terjerembap setelah keok 2-5 oleh Prancis dalam pertandingan kedua, Rossocrociati—julukan Swiss—bangkit dalam pertandingan ketiga dan menekuk Honduras tiga gol tanpa balas.
Shaqiri sendiri memborong gol kemenangan Swiss atas wakil Konfederasi Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF) tersebut, masing-masing pada menit ke-6, 31, dan 71. Swiss pun lolos mendampingi Prancis dari Grup E.
Perihal ancaman kepada Argentina tadi, Shaqiri melontarkannya sembari tersenyum. Tangannya menggamit trofi pemain terbaik pertandingan Swiss melawan Honduras. Simbol bahwa dirinya adalah aktor utama dalam pertandingan tersebut. (baca:Ada Lionel Messi, Argentina Kandidat Juara)
Perihal kemungkinan dirinya kembali akan memborong gol kemenangan Swiss di laga hidup-mati melawan Argentina nanti, ia tak mau membicarakannya. Menurut Shaqiri, hal utama adalah kemenangan tim Swiss, terlepas apakah ia mencetak gol atau tidak. "Yang pasti, pertandingan nanti akan menjadi pertandingan menarik. Kami tentu bukan favorit. Tapi yang pasti kami akan melakukan apa pun untuk menjegal Argentina," ujar Shaqiri lagi.
Argentina, yang akan dihadapi Shaqiri cs di fase 16 besar, adalah pemuncak Grup F. Lionel Messi cs tak terkalahkan dalam tiga pertandingan di fase grup. Tapi fakta itu lagi-lagi tak membuat Shaqiri jiper. "Semua kemungkinan selalu terbuka. Dalam sepak bola, tak satu pun hal yang pasti," kata pemain asal klub Bayern Muenchen tersebut.
Jika sukses menekuk Argentina di fase 16 besar nanti, selanjutnya Swiss akan menantang pemenang antara pemuncak Grup H dan urutan kedua Grup G di perempat final.
Sejauh ini, catatan terbaik Swiss di Piala Dunia memang mencapai fase tersebut. Mereka pernah mencapainya dalam tiga kesempatan, yaitu pada 1934, 1938, dan 1954, ketika menjadi tuan rumah.
Menyoal kemungkinan mengulang catatan itu, pelatih Ottmar Hitzfeld terlihat cukup percaya diri. "Kami tak risau akan apa pun," kata Hitzfeld. "Satu-satunya jalan adalah menjadi lebih baik."
FIFA | GOAL | ARIE FIRDAUS
Baca juga:
Ini Daftar Kekalahan Cile Vs Brasil di Piala Dunia
Pelatih Uruguay Mundur dari FIFA
Ini Dia Wasit Laga Brasil Vs Cile
Gagal di Piala Dunia, Gerrard Bersantai di Pantai
Melawan Brasil, Cile Khawatir Wasit Berpihak