TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena unik di balik kerlap-kerlip "kerang disko" di lautan berhasil dipecahkan. Riak cahaya berkerlapan di dasar laut rupanya disebabkan oleh cermin reflektif yang melapisi bibir kerang (Ctenoides ales).
Kerang berukuran lima sentimeter ini sebelumnya diyakini mampu menghasilkan cahaya sendiri. Namun, video berkecepatan tinggi mengungkapkan bahwa bibir kerang disko dilapisi oleh bola-bola silika kecil yang memantulkan cahaya alami.
Banyak organisme laut, mulai dari plankton sampai gurita, mampu menghasilkan cahaya seperti pada kerang disko dengan bioluminescence--sebuah fenomena yang terjadi ketika energi kimia dari hewan dilepaskan sebagai cahaya. Hewan bercahaya memiliki senyawa khusus yang bereaksi dengan oksigen sehingga dapat memancarkan cahaya bahkan dalam kegelapan total.
Namun, kerang disko tidak memiliki senyawa itu. Sebaliknya, bola-bola silika berfungsi sebagai cermin mungil yang memantulkan cahaya seperti bola disko.
"Bola-bola silika kecil memenuhi garis bibir bagian dalam pada mantel kerang disko," kata Lindsey Dougherty, seorang mahasiswa pascasarjana di University of California, Berkeley. Bagian bertabur bola silika itu merupakan lapisan luar dari otot dan jaringan pelindung.
Kerang disko hidup di daerah tropis Samudera Pasifik. Spesies ini biasanya hidup di celah-celah karang di dasar laut pada kedalaman 3-46 meter. (Baca juga: Waspada Kerang Hijau dari Teluk Jakarta)
Seperti dikutip Livescience, Senin, 30 Juni 2014, bola mikroskopis itu berukuran tidak lebih dari 340 nanometer. Sebagai perbandingan, selembar kertas fotokopi standar memiliki tebal 100.000 nanometer.
Dougherty menggunakan spektrometer untuk mengukur cahaya yang dipancarkan oleh kerang disko. Ia menemukan bahwa bola silika sangat baik memantulkan cahaya biru dengan panjang gelombang pendek. Pantulan cahaya biru mampu mencapai laut yang lebih dalam daripada warna cahaya lain.
Bagian luar bibir kerang tidak memiliki bola silika dan sangat baik menyerap cahaya biru. Oleh karenanya, "Penyerapan cahaya membuat bagian luar bibir tampak sangat gelap," ucap Dougherty.
Kerang disko membuka-tutup bibir mereka dua kali setiap detik. Gerakan cepat itu dilakukan di antara sisi terang dan gelap dari bibir mereka sehingga menciptakan efek cahaya beriak.
Dougherty dan rekan-rekannya masih meneliti mengapa kerang disko melakukan gerakan spektakuler itu. Mereka menduga perilaku berkedip itu dirancang untuk menarik plankton kecil untuk dimakan. "Bisa juga untuk menakut-nakuti predator atau menarik pasangan," ujarnya.
Setiap kerang disko memiliki 40 mata. Namun para ilmuwan tidak mengetahui apakah kerang itu bahkan dapat melihat kedip cahaya yang mereka pancarkan sendiri. Dougherty masih menguji untuk melihat apakah kerang menggunakan riak cahaya untuk berkomunikasi satu sama lain.
Rincian penemuan Dougherty dan rekan-rekannya ini diterbitkan dalam jurnal Journal of Royal Society Interface edisi 25 Juni 2014.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Lain:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Ahok Berulang Tahun Bertepatan Hari Pertama Puasa
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta