TEMPO.CO, Cirebon - Ribuan siswa asal Kabupaten Cirebon dan sejumlah daerah lain mendatangi Dinas Pendidikan Kota Cirebon. Mereka menyerahkan nilai kelulusan agar masuk ke database Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) online setelah dihapusnya sistem kuota 90:10.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon Tata Kurnia Sasmita mengatakan siswa asal sekolah luar Kota Cirebon memang harus menyerahkan data identitas dan nilai kelulusan agar bisa dimasukkan ke database PPDB online Kota Cirebon. "Tujuannya, untuk menghindari kemungkinan pelanggaran atau permainan operator yang meng-input data ke database PPDB online," katanya.
Menurut dia, antrean yang membeludak tidak diprediksi. Sebab, Dinas sudah memberi waktu sepuluh hari agar tidak terjadi penumpukan. Tapi justru pada hari pertama pembukaan banyak yang sudah datang. Siswa yang telah menyerahkan data identitas dan surat keterangan hasil ujian sekolah akan mendapatkan bukti pendataan. Bukti data inilah yang akan diberikan kepada sekolah yang dituju di Kota Cirebon.
PPDB dengan sistem online ini, kata Tata, sudah berlangsung selama tiga tahun. Namun banyak warga yang belum melek teknologi. Itu sebabnya masih banyak warga yang mendatangi sekolah untuk mendaftarkan anak mereka.
Beberapa tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Cirebon menerapkan kebijakan kuota 90 persen khusus bagi siswa asal Kota Cirebon, sedangkan 10 persen adalah siswa asal luar Cirebon. Tujuannya, untuk menjaga agar APBD Kota Cirebon di bidang pendidikan bisa dinikmati oleh warga Kota Cirebon.
Namun, karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas, kebijakan tersebut dihapuskan pada tahun ini. Dengan begitu, siswa dari luar Kota Cirebon pun akhirnya berbondong-bondong mendaftarkan diri ke sejumlah sekolah negeri di Kota Cirebon.
Dari pantauan Tempo, Selasa, 1 Juli 2014, ribuan siswa dengan diantar orang tua mereka mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Cirebon untuk menyerahkan data dan nilai kelulusan SD dan SMP. Nilai kelulusan ini diserahkan agar mereka bisa masuk ke database Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Kota Cirebon dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Cirebon.
Tidak adanya petugas yang mengatur antrean menyebabkan orang terlihat berdesak-desakan. Bahkan dua orang ibu sempat pingsan karena harus empet-empetan dalam kondisi berpuasa.
Ahmad Sada, orang tua siswa, mengatakan, dia dan anaknya, Dinda Syeilla Anisa, mengantre sejak pukul 08.00 WIB. Namun, hingga pukul 13.20 WIB, dia belum juga mendapatkan rekomendasi. "Padahal seluruh berkas sudah masuk sejak pukul 08.30 pagi," kata Ahmad, warga Cirebon.
Dia mengatakan anaknya adalah lulusan SD di Kabupaten Cirebon. Dia datang ke sini karena ingin anaknya masuk ke SMP di Kota Cirebon. "Untuk bisa masuk ke SMP Kota Cirebon, harus dapat rekomendasi dulu dari Disdik Kota Cirebon," kata Ahmad.
Adapun kapasitas di 18 SMP negeri di Kota Cirebon adalah 5.184 kursi, di 9 SMA negeri 3.240 kursi, dan di 2 SMK negeri 1.152 kursi.
IVANSYAH