TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pelaksana Transjakarta Pargaolan Butar Butar menyatakan bakal segera menggelar evaluasi proses sterilisasi jalur bus Transjakarta. Menurut dia, proses sterilisasi saat ini masih belum optimal. "Sterilisasi saat ini tidak bisa maksimal," katanya kepada Tempo, Jumat, 4 Juli 2014. (Baca di sini: Tabrakan Transjakarta, Ahok Tindak Tegas Operator)
Pargaolan mengatakan evaluasi itu akan digelar sebagai buntut kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Akibat kecelakaan itu, 21 orang luka-luka. Dia menyebutkan evaluasi akan dilakukan bersama Dinas Perhubungan dan kepolisian. Dia juga berencana meminta tambahan personel kepolisian yang bertugas mengawasi jalur Transjakarta agar tetap steril.
(Baca juga: Akhirnya Ahok Terima Hibah 30 Bus Transjakarta)
Akibat belum sterilnya jalur, Pargaolan menyatakan jarak kedatangan antarbus di 12 koridor tidak optimal. Dia menyatakan cuma Koridor I, yakni Blok M-Kota, yang kedatangan busnya sudah bisa diprediksi. "Kalau di sana, kedatangan bus paling lama tiga menit dan bisa diprediksi," ujarnya. Sedangkan untuk koridor lain sekitar 10-20 menit.
Cara lain untuk sterilisasi jalur busway, kata dia, dengan meninggikan pemisah jalur atau separator. Pargaolan mengatakan cara tersebut juga bisa menghemat tenaga karena petugas cuma mengawasi di bagian ujung atau persimpangan jalur. "Tapi kalau separator itu bukan wewenang kami," katanya.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Penjelasan Soal Tunggakan Gaji Perusahaan Prabowo
Bintang Persib Tertipu Cewek Fiktif Rp 3,5 Miliar