TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Perdagangan Daging Sapi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan untuk mencegah penyelundupan daging celeng ke DKI Jakarta, pintu masuknya harus diperketat. Sarman menyebut kebanyakan sumber daging celeng yang masuk ke Jakarta adalah dari Sumatera.
Sehingga, kata Sarman, seharusnya pengetatan pintu masuk dapat difokuskan di Pelabuhan Bakauheni. "Kantor karantina di sana harus sungguh-sungguh saat melakukan pemeriksaan," kata Sarman kepada Tempo, Kamis, 3 Juli 2014. Sarman justru mempertanyakan jika daging celeng bisa sampai lolos dan beredar di DKI Jakarta. (Baca:Lima Daerah Ini Pasok Daging Celeng ke Jakarta)
Menurut Sarman, pedagang tidak bisa mencegah masuknya daging celeng jika memang ada permintaan pasar yang cukup besar di sini. "Di Indonesia kan juga ada yang mengkonsumsi itu," kata dia. Untuk membatasi peredaran daging agar tak merembes ke pasar umum, Sarman meminta pemerintah membuat aturan khusus. "Tapi untuk mencegah yang oplosan ini juga kami terus perketat pengawasan," kata dia. (Baca:Begini Modus PenyelundupanDaging Celeng)
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan telah mengutus karantina sebagai institusi terdepan untuk menangani masalah peredaran daging celeng ini. Selain itu, kata dia, Kementerian Perdagangan juga telah mengirim investigator untuk memberikan contoh di seluruh Indonesia baik provinsi maupun daerah. "Ini sebagai antisipasi ke konsumen," kata Lutfi.
Lutfi menyatakan tak segan akan melapor ke Kepolisian jika sudah menyangkut kriminal. "Tanpa pilih-pilih," kata dia.
Baca Juga:
TRI ARTINING PUTRI
Berita Lain:
Rekan Tentara Pembakar Juru Parkir Tak Terlibat
Pembunuh Bharada Rizky Mengaku Anggota Brimob
Brimob Bharada Risky di Mata Orang Tua