Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karena Ekornya, Tupai 'Vampir' Ini Jadi Hewan Aneh  

image-gnews
Seekor tupai albino berlarian di rumput taman Jubilee. Dailymail.co.uk
Seekor tupai albino berlarian di rumput taman Jubilee. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tupai tanah berumbai bisa dibilang sebagai spesies yang aneh. Sejumlah ilmuwan pernah menjumpainya di hutan Kalimantan. Berukuran dua kali tupai pohon, tupai dengan nama ilmiah Rheithrosciurus macrotis ini konon mampu mengendus darah.

Kemampuan bak vampir itu muncul dari cerita lokal yang menyebutkan bahwa tupai pemakan biji ini bisa berubah ganas. Para pemburu mengatakan tupai ini doyan bertengger di cabang rendah pohon untuk mengintai rusa. Begitu rusa lewat, si tupai akan melompat ke tubuhnya, melukai urat nadi dan mengeluarkan isi perut mangsanya.

Namun, kisah tak lazim ini tidak banyak dipercayai oleh para ilmuwan. "Kedengarannya cukup fantastis," kata Roland Kays, pakar zoologi di North Carolina Museum of Natural Sciences di Raleigh, dengan nada skeptis.

Ada satu hal lagi yang bisa dibilang aneh pada tupai ini. Hasil pemantauan dengan kamera jebak menunjukkan bahwa binatang pengerat dengan panjang tubuh 35 sentimeter ini memiliki ekor yang sangat mengembang. Ekornya tampak lebih besar dari badan tupai itu sendiri.

"Spesies ini benar-benar aneh," kata Erik Meijaard, seorang ilmuwan konservasi dari People and Nature Consulting International, seperti dikutip Huffingtonpost, Senin, 7 Juli 2014.

Meijaard dan istrinya, Rona Dennis, seorang ilmuwan penginderaan jauh, mengumpulkan koleksi foto Rheithrosciurus, termasuk dari rekan-rekan mereka. Semua gambar tupai itu dijepret menggunakan kamera jebak. 

Putri mereka yang berusia 15 tahun, Emily Mae Meijaard, seorang siswi di British International School, Jakarta, turut dilibatkan untuk menganalisis gambar serta mengukur ukuran ekor dan tubuh berbagai individu tupai. (Lihat foto: Lucunya Tupai Putih Albino yang Langka)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil pengamatan Meijaard sekeluarga menunjukkan bahwa ekor mekar si tupai "vampir" memiliki volume 30 persen lebih besar dari tubuh tupai. "Tupai ini membutuhkan segala sesuatu yang ekstrem," kata Melissa Hawkins, seorang pakar mamalia di Museum Sejarah Alam, Smithsonian Institution, di Washington. 

Hawkins juga mencatat bahwa telinga tupai berambut sangat lebat. Pesaing terdekat tupai "vampir" adalah posum bergaris, yang ekornya nyaris sebesar tubuhnya sendiri dan berguna untuk memegang dahan ketika memanjat pohon; tupai terbang, yang memakai ekornya sebagai kemudi ketika meluncur dari pohon; dan kucing ekor cincin, yang menggunakan ekornya untuk keseimbangan saat berakrobat di atas pohon.

Tidak jelas mengapa Rheithrosciurus memiliki ekor yang mekar. Namun Emily Mae dan ayahnya mengatakan ekor besar si tupai berguna untuk mengecoh macan tutul dan predator lain. Ekor juga membantu tupai ketika menyerang mangsa. Bagi Hawkins, ide ini terdengar masuk akal. "Ketika melihat tupai itu di Kalimantan, kami sempat mengiranya hewan yang jauh lebih besar," kata dia.

HUFFINGTONPOST | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Lain: 
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Obligasi Tenor Panjang Diminati Pasar 
Jelang Mudik, Harga Pertamax Melonjak 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

10 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

13 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?