TEMPO.CO, Surabaya: Sebanyak 38 orang asal eks lokalisasi Putat Jaya direkrut untuk dipekerjakan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Ada 24 orang di antaranya ditempatkan sebagai anggota Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) dan sisanya disebar di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemkot Surabaya Deddy Sosialisto mengatakan sebenarnya ada 50 orang warga terdampak langsung yang mengajukan pekerjaan kepada pemerintah kota. "Dari 50 itu, baru 38 yang sudah direkrut lewat jalur outsourcing," kata Deddy dalam jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Senin, 7 Juli 2014.
Selain 24 orang yang lulus seleksi dan bekerja sebagai anggota Bakesbang Linmas Surabaya, ada pula 14 orang ditempatkan di Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Dinas Komunikasi Informasi. Mereka ada yang bekerja sebagai sopir, tenaga keamanan, dan administrasi.
Tidak semuanya berasal dari eks lokalisasi Dolly-Jarak. Beberapa di antaranya warga terdampak di eks lokalisasi Kecamatan Morokrembangan dan Benowo. Rata-rata usia mereka di bawah 50 tahun. Mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas biasanya akan memberikan kesempatan kerja itu kepada anak atau cucunya.
Menurut Deddy, mereka sebelumnya menjadi anggota linmas di masing-masing RW tempat tinggalnya. Perekrutan pekerjaan ditawarkan kepada mereka yang terdampak langsung maupun tak langsung sejak Mei 2014 atau sebelum penutupan. Hasilnya, 50 orang berminat. Jumlah ini memang masih sangat sedikit jika dibandingkan total warga terdampak yang bisa mencapai 600 orang dari 5 RW yaitu RW 3, 6, 9, 10, 11 dan 12.
Deddy mengatakan proses pendataan masih terus berjalan. Termasuk mendata warga terdampak lainnya yang sebelumnya bekerja sebagai pedagang, tukang becak, dan buruh cuci. Tapi tidak semuanya bersedia mengajukan diri ke pemkot. "Banyak mereka yang masih wait and see," ujar Deddy.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser mengatakan para warga terdampak dipekerjakan dengan memiliki ikatan kontrak. Tiap tahun kontrak itu akan diperpanjang. Mereka akan disalurkan sesuai dengan minat dan kemampuan. "Warga terdampak akan diprioritaskan," ujarnya.
Fikser menambahkan tidak semua warga terdampak berminat untuk bekerja di pemerintah kota. Ada pula yang mencari pekerjaan sendiri di luar. Pemerintah kota juga menggandeng pihak swasta untuk turut memberikan pelatihan dan perekrutan tenaga kerja untuk warga eks lokalisasi.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Prabowo 'Nyerah' di Daerah-daerah Ini
Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hongkong Marah