TEMPO.CO , Jakarta - Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola menjelaskan perbedaan mendasar karakter antara dua calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo pada acara Rilis Telesurvei Pemilihan Presiden di Four Season Hotel, Senin, 7 Juni 2014. (Baca; Ahli Psikologi Sosial UGM: Prabowo Emosional dan Otoriter)
Menurut Thamrin, Jokowi merupakan sosok yang mau mendegarkan orang lain, dia bersama rakyat memikirkan solusi permasalahan. Sedangkan Prabowo Subianto lebih cenderung menggunakan cara komando, gagasan dia harus masuk ke orang banyak. Dia memobilisasi masa untuk menerapkan idenya. "Mirip Orde Baru," ujar Thamrin. (Allan: Prabowo Bisa Jadi Presiden Berbahaya)
Dari cara bicara, Thamrin mengatakan, Jokowi merupakan sosok yang santun. Dia berhati- hati ketika berbicara, oleh karena itu dia terkadang terlihat terbata- bata. Sedangkan Prabowo cara bicaranya berapi-api, kadang dia berbiara tidak dipikir bahkan dia menolak pandangan tim penasehatnya di depan publik. "Prabowo lebih ke orasi, sedangkan Jokowi memikirkan semua perkataannya," kata dia. (Baca: Layaknya Mother Teresa, Jokowi Punya Empati Tinggi)
Survei yang dibuka berdasarkan telepon tersebut menunjukan Jokowi menang dalam segala aspek dibandingkan Prabowo. Rilis tersebut membahas kemampuan kedua kandidat terkait kemampuan membersihkan Korupsi, menjaga kebebasan pers, memenuhi kebutuhan pangan, kemampuan membuka lapangan kerja, menjaga perlindungan TKI, peduli terhadap lingkungan hidup, memberantas kemiskinan dan sebagainya.
Berdasakan survei pasangan Jokowi - JK menang 51 persen dan Prabowo - Hatta mendapat 43,4 persen dan sisanya belum menentukan pilihan. (Baca: Jokowi Dipuji Setinggi Langit di Yogyakarta)
SAID HELABY
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Pengamat Nilai Sikap SBY Berlebihan
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat