TEMPO.CO, Washington - Di luar dugaan siapa saja, warga Amerika Serikat ternyata menghabiskan uang paling sedikit di dunia untuk belanja makanan. Survei Departemen Pertanian AS (USDA) bertajuk "Economic Research Service" yang ditabulasikan oleh lembaga survei Vox menyebutkan rata-rata belanja makanan publik AS hanya 6,6 persen dari anggaran rumah tangga.
AS bahkan menghabiskan lebih sedikit anggaran untuk makanan ketimbang negara-negara dunia pertama lainnya, seperti Inggris, Kanada, dan Jerman, yang semuanya menghabiskan sekitar 9 persen. Bahkan, jika makan di luar dihitung sebagai pengeluaran, warga AS hanya menghabiskan 11 persen dari pengeluaran rumah tangga untuk makanan.
Sebaliknya, warga negara-negara seperti Pakistan, Kamerun, dan Indonesia menunjukkan belanja makanan yang tinggi dalam anggaran rumah tangga mereka. Pakistan bahkan menduduki posisi belanja makanan tertinggi dengan 47,7 persen anggaran belanja keluarga bagi keperluan dapur. Indonesia pada grafik itu berada dalam kelompok warna hijau, yang artinya belanja dapur rata-rata sekitar 35-42 persen dari belanja rumah tangga.
Namun ada faktor budaya yang terlibat. Misalnya, India menghabiskan lebih sedikit uang untuk makanan daripada Rusia, meskipun Rusia memiliki pendapatan rata-rata lebih tinggi. Vox memilah jenis makanan yang dipilih setiap kelompok, jenis subsidi makanan yang ditawarkan, dan berapa banyak orang pergi keluar untuk makan.
Dari data Vox, ada beberapa hal yang bisa dicermati. Umumnya, negara-negara kaya menghabiskan sedikit penghasilan mereka untuk pangan. Namun mereka menghabiskan lebih banyak uang pada segmen lain, seperti perawatan kesehatan atau hiburan dan alkohol. Korea Selatan yang menghabiskan sepertiga dari anggaran mereka untuk makanan pada tahun 1975, hari itu turun menjadi hanya 12 persen.
Hal lain, AS menghabiskan lebih sedikit dari Eropa untuk makanan. USDA mencatat warga AS rata-rata menghabiskan US$ 2.273 per tahun untuk makanan yang dikonsumsi di rumah. Sedangkan warga Jerman rata-rata menghabiskan US$ 2.481 per tahun; Prancis menghabiskan US$ 3.037 per tahun; dan Norwegia menghabiskan US$ 4.485 per tahun untuk makanan.
Yang ironis, di negara-negara miskin yang harus menghabiskan porsi jauh lebih besar dari anggaran mereka untuk makanan juga mengalami angka gizi buruk jauh lebih tinggi.
WASHINGTON POST | VOX | INDAH P
Berita lainnya:
Legenda Real Madrid, Di Stefano Meninggal Dunia
Vila di Bali Bisa Jual Listrik ke PLN
Kasus Hong Kong, Politikus PDIP Minta Diulang