TEMPO.CO, Bangkalan - Pemilih pemula di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, kurang antusias menggunakan hak pilihnya pada pemilu presiden yang digelar hari ini, Rabu, 9 Juli 2014. Bahkan sebagian yang sudah berada di tempat pemungutan suara (TPS) pun tidak menggunakan hak pilihnya. "Malas nyoblos, kurang penting," kata Inayah, 20 tahun, penduduk Jaddih.
Menurut Inayah, dari pengalamannya memilih kepala desa, memilih anggota DPRD, hingga kepala daerah, ia tidak merasakan langsung dampaknya sampai sekarang. "Yang saya tahu, yang kita pilih jadi tambah kaya, sementara saya cari kerja saja susah."
Hal senada diungkapkan Ida, 19 tahun, warga Desa Bilaporah. Dia mengaku tidak mencoblos karena dua capres Prabowo-Jokowi tidak ada yang sreg di hatinya. "Saya nonton debatnya, tapi tidak ada sosok yang menyentuh hati," katanya.
Ketua TPS 16, Jakfar membenarkan warga di Desa Jaddih kurang antusias mencoblos di pilpres. Dari 350 pemilih di TPS-nya, yang menggunakan hak pilih di bawah 150 orang. "Yang milih pun kebanyakan yang tua, yang muda hanya segelintir."
Kondisi serupa terjadi di TPS 8 Desa Jaddih. Ketua TPS 8, Zainol, mengatakan DPT di TPS sebanyak 300 orang. Namun hingga siang ini yang mencoblos baru 70-an orang. "Prediksi saya sampai waktu terakhir, tidak lebih dari 100 orang yang nyoblos."
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait:
Gubernur Aceh Coblos di Pidie, Wagub di Banda Aceh
Megawati: Semut Menang Lawan Gajah
Bagikan Kartu Sehat, Ketua KPPS Ditangkap