TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto yakin pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, telah memenuhi persyaratan. Dwi menyatakan pihaknya telah bertemu dengan berbagai pihak, baik yang pro maupun kontra.
Menurut dia, dari beberapa rapat yang digelar, kedua belah pihak menyampaikan klarifikasi-klarifikasi. “Masing-masing pihak menyatakan akan mengecek lagi. Kami pun akan check and recheck lagi. Kami sih punya keyakinan bahwa semua aspek legal kami sudah terpenuhi,” katanya kepada Tempo di Wisma Ahmad Yani Semen Indonesia, Gresik, Jumat, 11 Juli 2014.
Semen Indonesia terus berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenai polemik pembangunan pabrik tersebut. Disebutkan Dwi, Gubernur Ganjar telah mempelajari posisi dan status lahan di Rembang. “Rembang itu sebenarnya sudah mendapatkan legalitas dari undang-undang, bahwa daerah itu sudah diperuntukkan untuk semen. Oleh karena itu, Pak Gubernur sangat mendukung rencana investasi di situ,” tuturnya.
Dwi mengaku mendapat dukungan dari masyarakat yang tinggal di ring I, daerah terdekat dengan tambang. Ia memaparkan, pada saat peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Senin, 16 Juni 2014, tokoh agama dan masyarakat dari Desa Kajar, Pasucen, Timbrangan, Tegaldowo Kecamatan Gunem, dan Kadiwono, Kecamatan Bulu, turut memimpin doa. “Mereka sangat mendukung. Pada waktu doa bersama, masing-masing lurah mendoakan. Ini artinya aman,” ujarnya.
Alumnus Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya itu tak menampik adanya penolakan yang dilayangkan oleh beberapa pihak. “Yang lain, seperti penggiat lingkungan, ini tentu akan jadi tantangan sosialisasi, agar kami melakukan pendekatan lebih baik,” katanya.
Dwi berjanji, pihaknya akan menemui mereka untuk menjelaskan bagaimana Semen Indonesia mengelola lingkungan ke depan. Perseroan akan bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam soal penanganan masalah lingkungan ataupun pemberdayaan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan sepenhnya mempercayakan penyelesaian masalah pembangunan pabrik ini kepada manajemen Semen Indonesia. Pemerintah tidak akan turut campur. “Saya serahkan sepenuhnya ke manajemen Semen Indonesia. Mereka ini kan perusahaan yang go public, tidak mungkin sembrono,” kata Dahlan, Rabu lalu.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita Terpopuler
Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok
Dukungan Habib Lutfi Tak Dongkrak Suara Prabowo
Serangan Israel ke Palestina, Dunia Terbelah
Jet Israel Bombardir Jalur Gaza, 72 Orang Tewas