TEMPO.CO, Nagreg - Jalur selatan Jawa Barat mulai dari Nagreg hingga Gentong, Tasikmalaya, jalan sudah mulus dan siap dilalui oleh para pemudik. Namun, lampu penerangan jalan masih minim. "Karena gelap, di sini sering terjadi kecelakaan, terutama pengendara motor," kata Asep pemilik warung di pinggir jalan Limbangan, Garut, kepada Tempo, Selasa, 15 Juli 2014.
Berdasarkan pantauan Tempo, sepanjang jalan Limbangan hingga Gentong, Tasikmalaya, lampu jalan memang masih minim. Pencahayaan jalan hanya mengandalkan lampu-lampu rumah dan warung di pinggir jalan tersebut.
Meski infrastruktur jalan di jalur selatan sudah mulus, namun beberapa pekerjaan penambalan masih dilakukan. Seperti yang terlihat di Ciawi menuju Gentong, beberapa petugas tampak sedang menambal jalan berlubang sepanjang kurang dari satu kilometer. Selain itu, memasuki Kabupaten Tasikmalaya, di daerah Ciawi menuju Gentong ada pelebaran jalan.
Dua pekan sebelum Idul Fitri, di sepanjang ruas jalan jalur tersebut masih terlihat lenggang. Belum terlihat banyak para pemudik yang melewati jalur tersebut. Jalan masih didominasi oleh truk-truk bermuatan barang dan bus angkutan umum.
Para pemudik diminta hati-hati dan waspada saat melewati jalur Gentong. Karena jalan di sana berkelok-kelok dan banyak turunan tajam maupun tanjakan. Namun, jalur selatan ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan jalur utara. Di sepanjang ruas jalan, para pengendara akan disuguhi oleh panorama alam pegunungan yang indah, hijau, dan menyejukkan. Di sisi jalan akan terlihat hamparan sawah dan bukit-bukit. Hal tersebut bisa menjadi pelepas lelah di perjalanan.
Untuk melepas penat, pemudik tak susah untuk mencari tempat istirahat. Warung-warung kecil hingga resto banyak dijumpai di pinggir jalan. Bahkan menggelar tikar di pinggir jalan sambil menikmati udara dingin dan indahnya panorama alam, sudah dapat menghilangkan rasa penat dan lelah.
IQBAL T. LAZUARDI