TEMPO.CO, Jakarta - PT Tansportasi Jakarta berupaya agar layanan e-ticketing memiliki fasilitas isi ulang alias top up. Tak adanya fasilitas tersebut selama ini dinilai sebagai penyebab calon penumpang Transjakarta enggan beralih ke kartu elektronik. "Kami akan mengupayakan fasilitas top up secara bertahap. Kalau bisa semuanya siap pada Agustus, sekitar tanggal 18," kata Direktur Utama PT Transjakarta Steve Kosasih di Balai Kota, Rabu, 16 Juli 2014.
Sebelumnya PT Transportasi Jakarta mulai merealisasikan layanan e-ticketing Transjakarta. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap semua halte Transjakarta telah menerapkannya mulai Agustus mendatang. Namun, banyak pelanggan yang telah memiliki kartu elektronik mengeluh karena tak bisa mengisi ulang kartu mereka.
Rencananya, Kosaih mengatakan fasilitas top up akan disediakan di setiap halte. Tujuannya agar penumpang bisa mengisi saldo dengan mudah tanpa harus memiliki rekening di bank-bank penyedia e-ticketing. Penumpang bisa mengisi saldo langsung kartu elektroniknya. "Kami akan permudah, yang penting top up nya satu tempat satu orang. Dia bawa kartu apa, dia bisa top up di situ," ujarnya.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, kata Kosasih, perseroan akan bekerja sama dengan perbankan yang saat ini telah menyediakan kartu elektronik untuk Transjakarta. Bank-bank tersebut antara lain Bank DKI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Central Asia (BCA), dan Bank Mega.
Menurut Kosasih, keenam bank tersebut telah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas top up di halte-halte. "Nanti kami akan bagi per koridor, misalnya koridor ini yang jual kartu bank ini," ujarnya.
NINIS CHAIRUNNISA
Terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara
Pertama dalam Sejarah, 2 Menteri Diperiksa KPK
Ical Dianggap Gagal Total di Golkar
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi