TEMPO.CO, Turin - Alasan pengunduran diri Antonio Conte dari kursi pelatih Juventus mulai terkuak. Dia disebut-sebut kecewa atas sikap petinggi klub soal transfer pemain.
Pengunduran diri Conte memang terkesan mendadak, terutama mengingat Mei lalu dia baru memperpanjang kontraknya sampai Juni 2015. Para pemain pun dibuat terkaget-kaget, termasuk kapten tim Gianluigi Buffon. “Itu keputusan yang di luar dugaan, muncul tiba-tiba saja,” kata kiper 36 tahun itu, Rabu, 16 Juli 2014. “Melihat nada dalam pesan yang disampaikan pelatih dan klub, mereka tampaknya sepakat dengan putusan itu tanpa ada rasa marah. Mungkin itu putusan yang sudah lama ditimbang dan dimatangkan seiring dengan waktu yang berjalan.”
Banyak analisis beredar tentang faktor yang mendorong keputusan yang diambil pelatih 44 tahun ini. Salah satunya adalah soal kurangnya dukungan untuk penguatan tim. Conte menginginkan pembelian pemain pada bursa transfer musim panas ini. Namun, tidak ada kejelasan mengenai pendanaan dari manajemen Juventus. Pada saat yang sama, petinggi klub justru terkesan memiliki rencana untuk melepas sejumlah pemain bintangnya, termasuk Arturo Vidal dan Paul Pogba, yang dibanderol Rp 1,15 triliun.
Conte menjadi pelatih Juventus pada 2011 setelah sebelumnya menangani Siena. Di bawah Conte, Juventus tiga kali berturut-turut menjuarai Liga Seri A Italia (2011/2012, 2012/2013, 2013/2014). Selain itu, Conte membawa Juventus menjuarai Piala Italia dua kali.
Conte tahun lalu juga disebut-sebut ingin meninggalkan Juventus karena mendapat tawaran bagus dari Monaco (Prancis). Namun, spekulasi itu tak terbukti karena ia tetap berada di Juventus.
Conte mengatakan ia sudah lama mempertimbangkan keputusan untuk mundur. “Akhirnya saya putuskan untuk mengakhiri kontrak saya dengan Juventus,“ kata Conte, sebagaimana dikutip laman resmi Juventus. "Saya telah matang seiring dengan waktu dan perasaan saya membawa saya untuk membuat pilihan ini.”
Conte juga mengucapkan terima kasih kepada Juventus. “Terima kasih tak terhingga kepada Juventus yang telah memberi kesempatan terbaik kepada saya, baik saat masih menjadi pemain maupun setelah menjadi pelaih. Tahun-tahun saya bersama Juventus menjadi tahun yang bersejarah,” kata Conte, yang pernah memperkuat Juventus sebagai pemain pada 1991/2004.
Kepergian Conte tentu mengecewakan para Juventini--sebutan penggemar Juventus--terutama di Indonesia. Kampiun Italia tersebut akan mengawali tur pramusim Asia mereka di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 6 Agustus mendatang.
REUTERS | BBC | AGUS BAHARUDDIN
Baca juga:
Sopir di Tangerang Tak Jalani Tes Urine
Mudik, 2 Kapal Pengangkut Motor Berjaga di Pantura
Mudik, 193 CCTV Dipasang di Pelabuhan Utama
Kemenangan Jokowi-Kalla Diprotes di Semarang