TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak segan-segan menutup kantor kelurahan jika kinerjanya tidak baik dalam melayani warga dalam hal Pelayanan Terpadu Satu Pintu. "Nanti ketahuan juga kantor lurah dan camat yang terlalu sedikit melayani masyarakat. Ini mungkin kami mau tutup," kata dia di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin, 21 Juli 2014.
Ia bakal mengevaluasi pelaksanaan PTSP secara berkala, termasuk soal sumber daya manusia. "Kami bisa evaluasi sebetulnya butuh berapa banyak orang di PTSP. Kan kelihatan dari poin yang dia dapat. Kalau dia melayani terlalu sedikit berarti orangnya harus kami kurangi. Nanti juga bisa ketahuan kantor lurah dan camat kenapa sepi pagi hari. Mungkin dia pengennya buka malam sampai subuh. Nanti kami atur."
PTSP, menurut dia, membuat lurah dan camat seperti manajer sebuah perusahaan. "Mereka urus sampah, lampu taman, dan lainnya. Mereka harus berperan aktif juga," ucap dia.
Jika ada satu dinas yang mempersulit perizinan, Basuki meminta agar petugas PTSP melaporkan kepada dirinya. "Mereka harus laporkan dinas mana yang suka kurang ajar dan pimpong orang," kata dia.
ERWAN HERMAWAN
Berita Terpopuler:
Rute Alternatif Hindari Jembatan Comal
Jokowi Balik Jadi Gubernur DKI pada 23 Juli
Jatuhnya MH17 Tewaskan 20 Keluarga Sekaligus
Kartu Kredit Korban MH17 Dicuri Milisi Pro-Rusia