TEMPO.CO, Seychelles - Wabah virus Ebola di Afrika membuat pertandingan sepak bola Piala Afrika dibatalkan. Otoritas kesehatan dan imigrasi Seychelles mencegah para pemain Sierra Leone untuk datang dan memasuki negara tersebut. (Baca: Sierra Leone Terapkan Status Darurat Ebola)
Dikutip dari CNN pada Sabtu, 2 Agustus 2014, diketahui Sierra Leone menjadi negara yang mencatat kasus Ebola terbanyak, yakni 525 kasus dengan pasien meninggal sebanyak 224 orang. Para pemain tim sepak bola Sierra Leone pun pada Jumat kemarin akhirnya tidak jadi berangkat dari bandara di Nairobi, Kenya, yang akan membawa mereka ke Seychelles.
Presiden Federasi Sepak Bola Seychelles (SSF) Elvis Chetty mengatakan pihaknya tak punya pilihan lain selain mengikuti saran pemerintah dan harus menunda pertandingan. "Setelah disarankan oleh Kementerian Kesehatan untuk menunda pertandingan dalam jangka waktu tertentu, pelayanan imigrasi memberi tahu kami mereka tidak akan mengizinkan tim dari Sierra Leone untuk memasuki Seychelles," katanya. (Baca: Tertular Ebola, Dokter Brantly Diterbangkan ke AS)
Pihak federasi pun menerima saran dari pemerintah demi melindungi keselamatan warga negaranya. "Selanjutnya SSF merasa itu bijaksana meski kehilangan pertandingan. Kami menghormati keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk melindungi kepentingan kesehatan negara kami," ujarnya.
Sejak Maret 2014 lalu, lebih dari 1.300 kasus Ebola tercatat di kawasan Afrika Barat. Kasus pertama tercatat terjadi di Guinea. Negara lain yang sudah terdampak virus ini adalah Liberia dan Nigeria.
Terkait dengan wabah ini, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma pun telah mengumumkan keadaan darurat. Dari 729 pasien yang telah meninggal, sebanyak 224 pasien di antaranya merupakan warga Sierra Leone. (Baca: WHO: 328 Kasus Ebola Terjadi di Afrika)
CNN | NINIS CHAIRUNNISA
Terpopuler:
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting
Bagaimana ISIS Mendanai Operasinya?
BNPT: Dukung ISIS, Kewarganegaraan Hilang
ISIS Ancam Ledakkan Jakarta, BNPT: Itu Hanya Isu