TEMPO.CO, Bogor - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan distribusi buku pelajaran Kurikulum 2013 akan selesai paling lambat 15 Agustus 2014. Dia berdalih, distribusi sempat terhambat lantaran libur sekolah.
"Karena sekolah tutup, walhasil kurir tak jadi mengantar. Ada yang sudah sampai ke sekolah yang dituju, tapi tutup, jadi balik kanan," ujar Nuh saat meninjau proses pembangunan Museum Balai Kirti di Bogor, Jawa Barat, Ahad, 3 Agustus 2014.
Meski belum semua sekolah mendapatkan buku pelajaran Kurikukum 2013, Nuh mengatakan kegiatan belajar-mengajar tetap bisa dilangsungkan. Sebab, menurut dia, tiap-tiap guru telah memegang satu salinan buku pedoman milik guru dan satu buku pedoman untuk murid. "Para guru juga sudah diberi pelatihan tentang Kurikulum 2013."
Orang tua juga dapat mengunduh buku pelajaran Kurikulum 2013 dari laman Kemendikbud. "Sudah ada tiap pelajaran di tiap tingkatan, bisa diunduh format PDF-nya," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud Achmad Jazidie mengakui belum semua sekolah menengah atas dan kejuruan menerima buku Kurikulum 2013. Menurut dia, hingga kini, baru sekitar 70 persen sekolah yang menerima.
"Sekarang sudah 70 persen yang didistribusikan," tuturnya. Untuk pencetakannya, kata Jazidie, prosesnya sudah hampir seratus persen.
Kementerian kini sedang mengawasi proses tersebut agar selesai sepenuhnya sebelum 4 Agustus mendatang. "Tahun ajaran baru efektif mulai 4 Agustus," ujar Jazidie.
Jazidie mengatakan proses pencetakan ini terlambat lantaran awalnya 19 perusahaan yang mencetak buku tersebut menunggu semua pesanan sekolah masuk ke mereka. Soalnya, perusahaan itu takut tidak dibayar jika mencetak buku yang tak dipesan sekolah.
Namun, kata dia, Kementerian kemudian menegaskan bahwa mereka harus mencetak sesuai dengan tiras, termasuk untuk sekolah yang belum memesan. "Kami jamin semuanya dibayar," ujarnya.
AMRI MAHBUB