TEMPO.CO, Jember - Mulai Senin, 4 Agustus 2014, penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dibatasi. Menurut Benny Satrya, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) wilayah Eks Karesidenan Besuki, dari 33 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Jember, sebanyak delapan di antaranya mulai membatasi penjualan solar.
"Kedelapan SPBU itu hanya boleh berjualan solar bersubsidi mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 18.00 Wib," kata Benny kepada Tempo di Jember, Senin, 4 Agustus 2014 petang. (baca: Mulai Hari Ini Solar Subsidi Tak Dijual di Jakarta)
Benny menjelaskan kedelapan SPBU itu adalah SPBU Ambulu, SPBU Jalan Teuku Umar Tegalbesar Kecamatan Kaliwates, SPBU Jalan Cendrawasih Patrang, SPBU Kalisat, SPBU Kranjingan Kecamatan Sumbersari, SPBU Gebang Kecamatan Patrang, SPBU Sukowono, dan SPBU Tempurejo. Sedangkan 25 SPBU lainnya, kata dia, masih diperbolehkan menjual solar selama 24 jam. "Kebijakan ini mengikuti surat edaran BPH Migas,"kata dia.
Dalam surat Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) No 937/07/Ka BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014 tentang pembatasan solar dan Premium bersubsidi, dinyatakan bahwa PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha penyalur BBM bersubsidi mulai melaksanakan pembatasan BBM bersubsidi tersebut. Mulai tanggal 4 Agustus 2014, waktu penjualan solar bersubsidi di SPBU wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali akan dibatasi sejak pukul 08.00-18.00 Wib.
Dengan kebijakan itu, Hiswana Migas dan Pertamina berharap para nelayan serta pengusaha angkutan di Jember tidak waswas. Para pengusaha angkutan, pemilik mesin diesel untuk penerangan, pertanian dan pabrik tetap bisa mendapatkan pasokan solar. "Apalagi kebanyakan aktivitas itu dilakukan di siang hari,"katanya. (baca: Solar Hilang, Pengendara Beralih ke SPBU Lain)
Namun, sejumlah warga di kawasan Kota Jember mengeluhkan kebijakan itu. Apalagi, warga pemilik kendaraan pribadi yang menggunakan BBM jenis solar. "Saya kaget, barusan ke pom bensin, solar tidak ada. Terpaksa beli solar nonsubsidi, lha wong sedang kehabisan," ujar Haji Muhlis, seorang warga Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari.
MAHBUB DJUNAIDY
Baca juga:
Bagaimana ISIS Masuk Indonesia?
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Jokowi Bantah Tudingan Preteli Koalisi Pro-Prabowo
Jokowi Hadiri Syukuran Bareng Artis Salam Dua Jari
Justin Bieber Serang Orlando Bloom di Pesta