TEMPO.CO, Makassar - Skuad PSM terus mematangkan persiapan dalam menghadapi Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat, 8 Agustus. Kini Syamsul Chaeruddin dkk sudah berada di Yogyakarta sebagai bentuk adaptasi sebelum melakoni laga lanjutan Indonesia Super League alias ISL. "Kami memang fokus mempersiapkan tim agar meraih hasil maksimal," kata caretaker pelatih PSM, Assagaf Razak, kemarin.
Di atas kertas, kualitas pemain PSM lebih baik ketimbang Persiba Bantul. Tak heran bila Juku Eja--julukan PSM--lebih diunggulkan meski berstatus sebagai tim tamu. Hal itu juga merujuk pertemuan kedua tim di putaran pertama. Kala itu PSM melibas Persiba Bantul dengan skor 4-0. Karena itu, PSM kembali membidik tiga poin alias kemenangan pada pertandingan nanti.
Keuntungan lain, kondisi skuad Persiba Bantul tidak begitu siap. Latihan perdana mereka selepas Lebaran tidak dihadiri pemainnya. Hal itu tentu berimbas pada amburadulnya program latihan yang membuat persiapan tim cukup meragukan. Masalah lain, Persiba Bantul akan menjamu PSM tanpa dukungan suporter Bantul. Itu berpotensi membuat mental pemain tim tuan rumah drop.
Assagaf mengatakan pelbagai masalah yang menerpa klub lawan tidak akan dijadikannya tolok ukur untuk memprediksi hasil laga nanti. Intinya, pihaknya meminta pemain tetap mewaspadai Persiba Bantul. "Harus tetap fokus. Selalu waspada dan jangan mengganggap enteng lawan. Intinya, kami konsentrasi saja ke penguatan tim agar lebih kuat," kata dia.
Selama di Yogyakarta, PSM diagendakan melakoni dua laga tandang. Setelah menghadapi tim berjuluk Gajah Jawa, julukan Persiba Bantul, Syamsul Chaeruddin dkk bersiap menantang Persiram Raja Ampat di Stadion Maguwoharjo, Sleman. "Kami amat berharap bisa memaksimalkan sisa laga untuk menambah poin," ujar dia. (Baca juga: PSM Harus Maksimalkan Sisa 6 Laga ISL)
Kemenangan dari Persiba Bantul memang diharapkan menjadi momentum PSM untuk bangkit. Bila berhasil menuai tiga poin, Assagaf optimistis mental anak asuhannya semakin meningkat menghadapi sisa lima pertandingan. Assagaf yang menggantikan Rudy William Keltjes mengemban misi besar, yakni mempertahankan PSM di kasta tertinggi liga Indonesia. (Bawa juga: Tur Yogyakarta, PSM Bawa Kekuatan Penuh)
Sejauh ini PSM berada di ujung maut. Pasukan Ramang bercokol di peringkat sembilan dengan 13 poin dari 14 pertandingan. Capaian itu sama banyak dengan Perseru Serui yang berada pada zona degradasi. PSM cuma unggul selisih gol. Sedangkan Persiba Bantul terpuruk sebagai juru kunci dengan 6 poin dari 16 laga.
TRI YARI KURNIAWAN
Baca juga:
Polisi Tolak Laporan Fadli Zon Soal Ketua KPU
Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK
Cemburu, Wanita Ini Potong Payudara Rivalnya
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
Sidang MK, Prabowo Bakal Pidato Soal Kecurangan