TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan partainya mendukung langkah sejumlah kader mempersiapkan diri untuk menjadi ketua umum partai berlambang beringin itu.
Dia menegaskan, pengurus pusat Golkar akan membiarkan mereka menggalang dukungan. "Karena kami melihat sudah saatnya mereka mempersiapkan diri. Kalau belum, akan terlambat," kata Fadel saat dihubungi, Kamis, 7 Agustus 2014.
Baca Juga:
Fadel mengatakan kebijakan itu diambil lantaran pengurus pusat Golkar bersikap independen atau tidak menghalangi ataupun mendorong siapa pun yang hendak bersaing dalam bursa pencalonan ketua umum. Hanya, mereka diberi peluang mempersiapkan diri sesuai dengan jadwal berakhirnya kepengurusaan Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar hingga 2015.
"Sudah disepakati dalam musyawarah nasional pada 2009, kepengurusan Pak Aburizal hingga 2015," katanya. (Baca: MS Hidayat Pesaing Kuat Agung Laksono)
Jabatan Aburizal kembali menjadi sorotan setelah partainya dinilai gagal memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilihan presiden 2014. Sejumlah kader beringin mendorong lahirnya musyawarah nasional luar biasa atau percepatan musyarah nasional untuk melengserkan Ical, sapaan Aburizal, pada Oktober 2014.
Seiring dengan munculnya dorongan tersebut, sejumlah kader Golkar mulai bergerilya mencari sokongan untuk menjadi ketua umum. DDi antaranya, Agung Laksono, M.S. Hidayat, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Mahyudin. (Baca: Fahmi Idris Pimpin Tim Pemenangan Agung Laksono )
Fadel menegaskan, musyawarah nasional luar biasa atau percepatan musyawarah nasional tidak akan terjadi pada Oktober 2014 selama pengurus daerah selaku pemegang suara Golkar tak menginginkan hal tersebut. Sejauh ini, kata mantan Menteri Kelautan itu, pengurus daerah sudah sepakat musyawarah nasional digelar pada 2015. "Itu sesuai hasil pertemuan mereka," katanya.
Pernyataan Fadel dibenarkan oleh Hendra Irwan Rahim, Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Sumatera Barat. Ia menyatakan 29 dari 33 ketua dewan pengurus daerah sudah bertemu di Bali dan Jakarta pada Juli lalu. Mereka sepakat, kata Hendra, menggelar musyawarah nasional Golkar pada 2015. (Baca: Akbar Tandjung: Ada Kecurangan, Ada Bukti)
"Ketua dewan pengurus daerah yang tidak datang juga tidak keberatan dengan keputusan itu," ucapnya saat dihubungi, Rabu lalu.
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI