TEMPO.CO, New York – Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat di New York, AS, pada Kamis, 7 Juli 2014, untuk membahas krisis di Irak yang menyebabkan puluhan ribu umat Kristen dan suku minoritas lainnya mengungsi dari wilayah yang dikuasai oleh kelompok jihad Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut laporan BBC hari ini, Prancis yang juga mengusulkan sidang darurat itu sudah menawarkan bantuan untuk pasukan Kurdi di Irak utara yang berupaya melawan gerakan kelompok ISIS yang kini menyebut dirinya dengan Daulah Islamiyah (DI).
Seorang diplomat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bantuan Prancis tersebut bukanlah bantuan militer, melainkan bantuan teknis. Amerika Serikat juga sudah memperingatkan kondisi kelompok minoritas di Irak bisa mengarah menjadi "bencana kemanusiaan". (Baca: ISIS Kuasai Kota Kristen Terbesar di Irak)
"Kami sangat prihatin atas kesehatan dan keselamatan mereka," ujar salah seorang juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
ISIS telah merebut kota yang banyak dihuni umat Kristen, Qaraqosh, setelah pasukan Kurdi terpukul mundur. Seorang uskup agung di kota itu mengatakan para anggota ISIS menjarah kawasan yang sudah menjadi tempat tinggal umat Kristen di Irak selama 2 ribu tahun. Sebelumnya ISIS juga menguasai Mosul, kota kedua terbesar di Irak dan memaksa umat Kristen berbondong-bondong mengungsi keluar untuk menyelamatkan diri.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC | REUTERS
Terpopuler
ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan
ISIS Kuasai Kota Kristen Terbesar di Irak
Ketahuan Minum Saat Ramadan, Bocah Disiksa ISIS