TEMPO.CO, Bima - Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Qurais Abidin, melakukan rapat dengan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Bima di kantor Wali Kota Bima, Sabtu, 9 Agustus 2014. Rapat itu membahas langkah-langkah untuk mengantisipasi masuknya jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di seluruh wilayah Kota Bima.
Rapat diadakan menyusul beredarnya informasi pendeklarasian kelompok yang diduga mendukung ISIS, yakni Ansharul Khilafah, di Masjid Istiqomah l yang berlokasi di Gang Makam, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Masjid ini berada di tengah kampung dan berjarak sekitar 50 meter dari tempat pemakaman umum kelurahan setempat. (Baca: Ratusan Warga Bima Berbaiat ke ISIS)
“Kami akan melakukan sosialisasi dan memberi pencerahan pada masyarakat tentang wajah Islam yang sebenarnya,” kata Qurais kepada Tempo, Sabtu, 9 Agustus 2014. Untuk itu ia meminta Muspida segera mengumpulkan seluruh elemen masyarakat di tingkat musyawarah pimpinan kecamatan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, bahkan hingga ke organisasi terkecil, yakni rukun warga dan rukun tetangga.
“Kita akan membentuk jejaring informasi dari tingkat terbawah sampai tingkat kota,” katanya. Jika masyarakat menemukan aktivitas dari sebuah kelompok yang mencurigakan, mereka diminta segera menginformasikan mulai jenjang kelurahan/desa hingga tingkat kota. Dengan begitu, informasi tentang gerakan tersebut bisa segera sampai ke Wali Kota, kepala kepolisian, maupun Kepala Komando Distrik Militer Bima. (Baca juga: Cegah ISIS, Menteri Agama Kumpulkan Ormas Islam)
Jika tindakan kelompok itu sudah memenuhi unsur pidana, kepolisian akan turun tangan sesuai dengan perundangan yang berlaku. Saat ini, menurut Qurais, polisi masih mempelajari keberadaan dan kegiatan Ansharul Khilafah di Bima, apalagi kelompok ini membantah berjaringan dengan ISIS.
AKHYAR M. NUR
BERITA TERKINI
Kemendikbud Imbau Mahasiswa Waspadai ISIS
Kemendikbud: ISIS Hancurkan Cagar Budaya
Pasukan AS Gempur Pertahanan ISIS di Irak
Polisi: Kemenhukham Selidiki 2 Jurnalis Prancis