TEMPO.CO, Samarinda: Kepolisian Daerah Kalimantan Timur hingga kini terus mengawasi penyebaran organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di dua daerah di Kalimantan Timur: Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan. Sempat teridentifikasi adanya gerakan di dua daerah tapi tak sempat menyebar lantaran gencarnya pemberitaan di media.
Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur Komisaris Besar Fajar Setiawan mengatakan seorang pegawai berusaha menyebarkan paham organisasi tersebut ke satu keluarga di Kabupaten Kutai Kartanegara. "Belum ada sempat pembaitan, tapi sudah mulai diajak pengajian," kata Fajar Setiawan dihubungi di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Rumah Pendukung ISIS di Karanganyar Digeledah)
Menurut dia, pegawai tadi membawa satu keluarga mengikuti pengajian. Tak diketahui berapa lama pengajian berlangsung. Tapi setelah adanya pemberitaan mengenai ISIS akhirnya satu keluarga tadi tidak lagi melanjutkan pengajian. Begitu pula dengan seorang pegawai yang diduga menyebarkan itu tak lagi muncul. (Baca: Beredar Majalah ISIS Berhadiah Voucher Ayam Goreng)
Sedangkan di Kota Balikpapan, kata dia, ada selebaran ajakan untuk bergabung ke organisasi ISIS. Tapi hal itu sudah ditangani oleh Polda Kaltim bekerja sama dengan polres setempat. "Ya itu sudah lama (sebaran selebaran) sudah kami tindaklanjuti dan terus kami telusuri," kata dia.
Penyebaran ISIS di Kalimantan Timur sejauh ini belum berkembang pesat. Tapi untuk mengantisipasinya, Kepala Polda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Dicky A. Totoy sudah menginstruksikan agar polisi terus menjalin kerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di setiap daerah.
Babinkamtibmas diimbau selalu memberikan penyuluhan bahwa perkembangan ISIS dilarang negara karena alirannya tidak benar. Babinkamtibmas mengedepankan agar masyarakat tak terprovokasi dan bergabung karena ISIS tak sesuai dengan ajaran muslim.
Selain dua daerah tadi, kata dia, polisi memperketat pengawasan di daerah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Perbatasan menjadi penting karena menjadi pintu masuk orang luar ke Indonesia melalui jalur laut. Di perbatasan juga banyak jalur-jalur 'tikus' yang sulit dipantau.
Seperti diketahui Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki catatan menyangkut sebagai daerah pelarian teroris. Polisi menangkap Ali Imron di Pulau Tanjung Berukang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pulau yang jauh dari hiruk pikuk kabupaten itu sempat menjadi tempat persembunyian sang teroris.
FIRMAN HIDAYAT
Berita lainnya:
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
ISIS Kubur Hidup-Hidup Anak dan Perempuan Yazidi
Dua Bulan Diculik ISIS, Bocah Ini Berhasil Kabur
ISIS Cekoki Anak-Anak dengan Video Pemenggalan