TEMPO.CO, Siak - Satu tersangka pembunuhan dan mutilasi bocah, Supiyan, 26 tahun, dikenal warga sebagai sosok pemuda yang kekanak-kanakan. Di lingkungan tempat tinggalnya, ia kerap bermain dengan anak kecil. (Baca: Pelaku Mutilasi Bocah di Riau Dikenal Pemalu)
“Dia seperti orang idiot, tingkah lakunya tidak sesuai dengan usianya,” kata Habibi, tetangga sebelah rumah korban, saat ditemui Tempo di rumahnya, Desa Sebatang Pinang Timur, Perawang, Siak, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Kisah Pemotong Kemaluan Bocah dari Siak)
Menurut Habibi, jika berada di rumah, Supiyan kerap ditemani bocah sekitar rumah. Ia ikut bermain dengan bocah, bahkan ikut mandi lumpur sekali pun. “Terkadang dia ikut mandi-mandi di kolam bekas galian ekskavator bersama anak-anak,” katanya.
Habibi melanjutkan, Supiyan merupakan pemuda pengangguran dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia hanya bekerja serabutan sesuai permintaan dan ajakan orang lain untuk bekerja. Ia tinggal bersama orang tua dan beberapa saudara kandung.
Ayah Supiyan seorang dukun. Menurut Habibi, ayah Supiyan dikenal dukun hebat di kampung itu. Ia banyak didatangi pasien baik dari dalam maupun dari luar Perawang. “Banyak orang datang berobat sakit atau pun minta pelaris, pasiennya dari orang biasa sampai pejabat,” katanya.