TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bukanlah politikus sejati. "Ical itu pengusaha yang jadi politikus dan akhirnya mau jadi penguasa," kata Ruhut saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca: Ruhut Prihatin Golkar Pecat Kadernya)
Menurut Ruhut, keinginan Ical berkuasa terlihat menjelang pemilu presiden lalu. Saat itu, kata Ruhut, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan tawaran agar Golkar berkoalisi dengan Demokrat. SBY mengajukan Pramono Edhie Wibowo, bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang juga adik ipar SBY. SBY, kata Ruhut, meminta Golkar mengajukan Sultan Hamengku Buwono X. (Baca juga: Ruhut Yakin Gugatan Prabowo Ditolak MK)
"Jadi Golkar mengajukan calon presiden dan Demokrat mengajukan calon wakil presiden," kata Ruhut. Ical, kata Ruhut, menolak tawaran tersebut. "Dia malah datang ke PDIP." Namun koalisi dengan PDI Perjuangan pun gagal.
Belakangan, kata Ruhut, Ical malah mendatangi Prabowo Subianto dan menawarkan hal yang sama. "Ical mengemis untuk tetap berkuasa," katanya.
Ruhut menilai kader Golkar tak perlu lagi mendukung Ical. Dia menyatakan musyawarah nasional untuk mengganti Ical perlu segera diadakan. "Saya komentar karena saya masih peduli dengan Golkar," kata Ruhut, yang mengklaim lebih dari 30 tahun berkiprah di partai beringin sebelum akhirnya bergabung dengan Demokrat pada 2005.
ODELIA SINAGA
Terpopuler
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi