TEMPO.CO, Juba - Perwakilan Dewan Keamanan PBB mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Presiden Sudan Selatan Salva Kiir jika negara tersebut tidak bisa mengatasi perang saudara dan kelaparan yang belum selesai juga, Rabu, 13 Agustus 2014.
Seperti dilansir Al Jazeera, Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Samantha Power, mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengambil langkah tegas jika kekerasan terus terjadi di Sudan Selatan. Sebanyak 15 orang yang mewakili negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB telah berada di Ibu Kota Juba, Sudan Selatan, untuk bertemu dengan Presiden Sudan Selatan dan juga ketua kelompok pemberontak, Riek Machar.
Pasukan pemerintah Sudan Selatan dan kelompok pemberontak terus membelanjakan uangnya untuk membeli senjata buat berperang, sementara rakyat di sana terus dilanda kelaparan. Dikutip dari BBC, ribuan orang tewas dan lebih dari 1,5 juta penduduk telah mengungsi dan total 4 juta penduduk yang menderita kelaparan. Perang saudara di Sudan Selatan berlangsung sejak delapan bulan lalu antara pasukan pemerintah dan suku-suku di sana.
"PBB telah memperingatkan bahaya kelaparan yang terus meningkat, masih ada waktu untuk menghindari bencana kemanusiaan," kata Aimee Ansari, Direktur Organisasi Care International di Sudan Selatan.
Laporan PBB menyebutkan bahwa krisis pangan di Sudan Selatan menjadi yang paling buruk di dunia. Amerika Serikat akan mengirim bantuan sebanyak US$ 180 juta untuk menangani kelaparan di sana.
AL JAZEERA | BBC | VIQINSYAH DENNIS
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan