TEMPO.CO, Teheran - Saeed Abedini, 34 tahun, seorang pastor asal Amerika Serikat keturunan Iran yang tengah dipenjara, mendapatkan ancaman pembunuhan dari milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Istri Saeed mengatakan suaminya diancam dibunuh oleh seorang milisi ISIS yang berada di penjara yang sama dengan suaminya. (Baca:ISIS Kubur Hidup-hidup Anak dan Perempuan Yazidi)
Seperti dilansir Reuters pada Kamis, 14 Agustus 2014, Saeed terkena hukuman 8 tahun penjara oleh pengadilan Iran pada tahun lalu. Dia ditahan di penjara Rajai Shahr, bagian barat ibu kota, Teheran, Iran. Dia dianggap mengancam keamanan nasional Iran karena membangun gereja-gereja Kristen rumahan di Iran pada 2000-2005.
Istrinya, Naghmeh Abedini, mengatakan suaminya tidak diberikan nutrisi makanan yang cukup selama di penjara. Ia mengatakan seorang tahanan beraliran Islam Sunni dari kelompok ISIS telah mengincar suaminya untuk dibunuh. (Baca:Pasukan AS Gempur Pertahanan ISIS di Irak)
"Dia menghadapi ancaman dibunuh karena dia seorang Kristen. Sekarang saya mengerti kenapa dia jadi target utama pembunuhan oleh anggota ISIS yang berada di penjara sama dengan dia", kata Naghmeh. (Baca:Ada Lambang ISIS di Masjid, Tentara Bergerak)
Pastor Saeed berada di bangsal yang sama dengan para tahanan ISIS. Dia takut keluar dari sel tahanannya untuk bergabung dengan tahanan lainnya yang sering main ke halaman penjara.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Organisasi Pusat Amerika untuk Hukum dan Keadilan yang bermarkas di Washington telah meminta agar Saeed dibebaskan. Alasannya, sejak masuk penjara kesehatannya terus menurun dan menderita penyakit dalam. (Baca:Inggris Puji Langkah AS Gempur Basis ISIS)
VIQIANSAH DENNIS | REUTERS
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan