TEMPO.CO, Depok - Anggota DPRD Kota Depok, Babai Suhaimin, meminta Pemerintah Kota Depok serius menangani titik-titik banjir yang terus bertambah di Depok. Pemerintah diminta memiliki perencanaan yang matang dan dieksekusi dengan tepat dan tegas, sehingga masalah titik banjir bisa diselesaikan. (Baca: Titik Banjir di Vila Pamulang Segera Dikaji)
"Sekarang pemerintah belum memiliki desain yang matang, tanpa itu akan begitu-begitu terus. Titik banjir terus bertambah," kata Babai kepada Tempo, Ahad, 17 Agustus 2014.
Babai mengatakan titik banjir di Kota Depok tidak bisa diprediksi lantaran lahan sudah banyak yang beralih fungsi. Tempat serapan air banyak yang menjadi perumahan sehingga air mengalir ke mana-mana. "Ini yang membuat titik banjir tak bisa dideteksi," kata dia.
Menurut dia, selama ini pemerintah selalu memantau banjir yang terjadi di jalan-jalan besar, seperti Margonda. Padahal, sekarang ini banjir bisa muncul di daerah mana saja. Dia memberi contoh jebolnya Kali Licin di Kampung Pitara, Pancoran Mas, Depok, pada Sabtu dinihari, kemarin. "Daerah itu awalnya bukan titik banjir, tapi karena air yang mengalir di sungai terlalu banyak, akhirnya meluap dan jebol," kata dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Depok mengalami kesulitan dalam mengurangi titik banjir. Bukannya berkurang, jumlah daerah rawan banjir malah meningkat menjadi 53 titik tahun ini, naik 9 titik dari 44 titik pada tahun lalu. Salah satu penyebab bertambahnya titik itu adalah daerah serapan air yang semakin berkurang.
Babai mengakui pembangunan yang tidak terkendali di Depok membuat daerah resapan berkurang. Karena itu, dia meminta pemerintah memiliki perencanaan tetap dan desain yang matang mengenai aliran pembuangan air. "Pemerintah harus menormalisasi kali-kali di Depok, terutama kali yang mengalirkan air dari Bogor ke Depok," kata dia.
Dia juga mendesak pemerintah untuk tegas menangani oknum yang membangun permukiman di bantaran sungai. Sementara itu, daerah resapan yang saat ini masih berfungsi harus diselamatkan. "Ketika mau dijadikan perumahan harus dikaji lebih mendalam."
Babai juga meminta pemerintah untuk mengaktifkan berbagai irigasi pertanian yang pernah hidup dan secepatnya mendesain drainase kota. Selama ini, kata dia, pemerintah seakan bekerja tanpa perencanaan, sehingga hasilnya tidak pernah memuaskan. "Secepatnya pemerintah kota mendesain drainase kota. Sekarang belum dimiliki dan dilakukan."
ILHAM TIRTA
Terpopuler
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Tim Prabowo Gugat KPU Lagi, Kali Ini ke PN Jakpus
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY
Relawan Prabowo Tunjukkan Foto Jokowi dan Harjono
Massa Pro-Prabowo Ancam Bakar Kantor Metro TV