TEMPO.CO, Subang - Pipa minyak mentah milik Pertamina yang berada di dekat SDN Sukamanah, Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Subang, Jawa Barat, bocor. "Limbahnya bau menyengat, banyak yang tidak masuk sekolah," kata Puteri, siswa kelas V SDN Sukamanah, Senin, 18 Agustus 2014.
Jarak lokasi pipa yang bocor tersebut dengan sekolah hanya 50 meter. Puteri dan sebagian temannya bertahan masuk sekolah karena terpaksa. "Tapi, kalau terus bau, saya juga enggak mau masuk sekolah," ujar Fitri.
Tading, warga Desa Muara, yang rumahnya berada di seberang jalan tempat saluran pipa membentang, mengatakan bocornya pipa Pertamina tersebut terjadi sejak Sabtu malam, 16 Agustus 2014.
"Kami mendengar suara mendesis di lokasi bentangan pipa. Setelah dilihat dari jarak dekat, ternyata ada semburan minyak mentah dari pipa," ujar Tading. "Warga sempat kelimpungan karena dari minyak mentah yang keluar dari pipa itu tercium bau menyengat."
Warga meminta Pertamina mengganti seluruh kerugian material dan imaterial yang dialami warga. Misalnya, kerusakan tanaman padi dan matinya sejumlah jenis flora yang berada di sepanjang saluran irigasi dekat bentangan pipa.
Asisten Manajer Hukum dan Humas Pertamina EP Region Jawa Dian Hapsari Firasati tak menampik ihwal terjadinya kebocoran pipa aliran minyak mentah milik perusahaan pelat merah di Desa Muara itu. "Kebocoran sudah diperbaiki dan sedang dilakukan pembersihan tumpahan minyak dengan vacum truck dan oil boom," kata Dian.
Ihwal kerugian yag disebabkan kebocoran pipa tersebut, Dian mengatakan masih sedang diiventarisir. Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab kebocoran pipa karena masih dalam penyelidikan. "Termasuk menyelidiki apakah kebocoran itu akibat sabotase atau pipa yang berkarat akibat korosiv," Dian menjelaskan.
NANANG SUTISNA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?