TEMPO.CO, Bandar Lampung - Kepolisian Resor Lampung Tengah melepaskan empat warga Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, yang ditangkap terkait dengan dugaan keterlibatan dalam organisasi Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Satu di antaranya berinisial S, 27 tahun.
Menurut istri S yang juga ditangkap, M, 24 tahun, suaminya mulai mengenal ISIS sejak empat bulan terakhir. “Dia banyak belajar dari Internet dan melihat pemberitaan televisi,” kata M seusai diperiksa di Markas Polres Lampung Tengah seperti ditirukan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, Senin, 25 Agustus 2014.
S bersama M, Arf, dan Klm, warga Kalirejo, Lampung Tengah. Mereka dicokok polisi pada Sabtu malam, 23 Agustus 2014. Keempatnya ditahan atas laporan warga yang curiga terhadap aktivitas mereka. “Memang saat diamankan ditemukan pistol mainan, VCD, dan buku tentang ISIS serta di tembok rumah mereka ada logo organisasi itu,” kata Sulistyaningsih.
Akan tetapi mereka dibebaskan, Senin, 25 Agustus 2015. Menurut Sulistyaningsih, keempatnya dilepaskan dan diserahkan kepada ulama untuk membinanya lantaran tidak terbukti aktif di ISIS.
S, yang sehari-hari berjualan es keliling kampung itu, saat diperiksa mengaku simpatik dengan gerakan perjuangan ISIS di Timur Tengah karena membela kaum lemah dan tertindas oleh Amerika Serikat beserta sekutunya.
NUROCHMAN ARRAZIE
Berita lain:
ISIS Rebut Pangkalan Militer Suriah
Pesepak Bola Ini Tewas Setelah Ditimpuk Penonton
Masuk Bursa Wali Kota Depok, Tifatul Direspons Negatif