TEMPO.CO, Makassar - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan tol laut atau koridor laut akan berdampak positif bagi pengembangan ekonomi Indonesia Timur. "Jadi nanti koridor laut ke Maluku, Biak, dan Papua menjadi jalur tol laut yang besar. Bukan lagi kapal kecil, tapi memakai kapal-kapal besar," ujar pria yang akrab disapa Danny ini, Senin, 25 Agustus 2014.
Danny mengatakan adanya tol laut menjadi tanda akan dibangunnya pelabuhan-pelabuhan besar. "Makassar akan menjadi tangkapan barang dan jasa, hasil pertanian dan tambang. Kebijakan tol laut ini pula memberikan komitmen yang kuat terhadap pembangunan Indonesia Timur," ujarnya.
Tol laut, kata dia, akan mengembangkan wilayah bisnis agro, bisnis tambang, bisnis jasa barang yang disuplai dari pelabuhan ke pelabuhan lewat jalur cepat dan besar. Menurut dia, Makassar menyambutnya. Berdasarkan perencanaan Makassar, titiknya akan ada di Buloa, yang kedalamannya mencapai 16 meter.
"Perencanannya sudah ada di tata ruang. Jika ke depannya Jokowi-JK membangun tol laut dimulai di Makassar, itu artinya kita tidak usah bersusah payah menyetorkan proposal terkait hal ini," kata dia.
Danny menyebutkan Makassar harus segera mempersiapkan diri karena sudah ada sinyal dari pusat, sehingga ke depannya perencanaannya sudah enak.
Gagasan pembangunan tol laut datang dari presiden terpilih, Joko Widodo. Dalam rencananya, tol ini akan dibangun mulai dari Makassar. Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjojanto, menegaskan program pembangunan tol laut akan menjadi prioritas kerja pemerintahan Jokowi-JK. Menurut dia, ini akan menjadi salah satu konsep unggulan dari visi-misi Jokowi.
RASDIYANAH