TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 16 perempuan warga Indonesia menjadi korban perdagangan manusia ke Malaysia. Kepala Unit Trafficking Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Polri Ajun Komisaris Besar Arie Darmanto mengatakan mereka dijadikan penari bugil.
"Hampir semua perempuan di bawah umur. Diduga dikirim agensi perorangan melalui jalur tidak resmi," kata Arie di gedung Bareskrim Polri, di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Agustus 2014.
Awalnya, Arie mengatakan 16 korban yang berusia sekitar 15-17 tahun itu dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun, mereka justru dijadikan penari bugil di satu tempat hiburan di Kuala Lumpur. "Mereka digaji Rp 1 juta-2 juta per bulan," ucap Arie. (Baca: 40 WNI Diduga Korban Sindikat Pelacuran Malaysia)
Mereka berasal dari sejumlah daerah, seperti Sragen, Solo, Brebes, dan Indramayu. Arie mengatakan mereka diberangkatkan lewat Batam, Bandung, dan Surabaya. "Berangkat pakai pesawat. Paspornya asli tapi datanya palsu," ujar Arie.
Saat ini, 14 korban telah dipulangkan ke Indonesia. Mereka kini dalam penanganan Dirtipidum Bareskrim Polri. Adapun dua korban lainnya masih diamankan di rumah perlindungan khusus wanita di Kuala Lumpur dan Rambau. Kedua perempuan itu adalah Cera dan Sri.
Dirtipidum Bareskrim, kata Arie, sedang mengejar Farida Zaharina yang diduga melarikan diri ke luar negeri. Farida yang juga warga Indonesia adalah agen perorangan yang menjual 16 remaja itu ke Malaysia.
Arie menyatakan penyidik sudah mengirimkan surat ke Divisi Hubungan Internasional Polri. "Kita buat red notice dengan Interpol dan FBI agar secepatnya tersangka dapat ditangkap," ucap Arie. (Baca: TKI Berdokumen Resmi, Mencegah Human Trafficking)
Kepolisian telah menyita sejumlah alat bukti, seperti ijazah, akta nikah, kartu keluarga, paspor, tiket pesawat, dan bon gaji. Atas tindakan pidana tersebut, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
SINGGIH SOARES
Baca juga:
PPP Pertimbangkan Muktamar Digelar Lebih Cepat
Bertemu Jonan, Jokowi Bahas Kereta Bandara
Jelang Dua Liga Terakhir, Bepe Cs Asah Taktik
Ketua DPRD Mamberamo Laporkan Politik Uang