TEMPO.CO, Seoul - Samsung meluncurkan perangkat terbarunya berupa jam pintar dengan layar melengkung berjuluk Gear S, Rabu malam kemarin. Gear S memiliki layar Super AMOLED 2 inci dan menggunakan sistem operasi mobile Tizen, yang merupakan sistem operasi alternatif dari Samsung untuk sistem operasi Android dari Google. Dilengkapi Bluetooth dan konektivitas Wi-Fi, Gear S sudah menggunakan jaringan 3G.
Didukung oleh prosesor dual-core 1 GHz, Gear S juga memiliki beragam sensor, termasuk barometer, GPS, kompas, pembaca denyut nadi, dan monitor UV.
"Samsung Gear S mendefinisikan kembali ide perangkat cerdas dan budaya komunikasi mobile," kata Kepala Bisnis Perangkat Mobile Samsung J.K. Shin dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip CNET, Rabu, 27 Agustus 2014. "Ini akan membuat konsumen benar-benar terhubung di mana saja, kapan saja." (Baca: Tahun Depan, Apple Luncurkan iPad Ukuran 12,9 Inci)
Raksasa elektronik Korea Selatan itu juga mengumumkan peluncuran Samsung Gear Circle, perangkat Bluetooth nirkabel dengan kunci magnetik. Perangkat ini menggunakan getaran untuk sinyal panggilan masuk dan notifikasi. Dua produk Samsung ini akan tersedia di bulan Oktober.
Pengumuman Samsung itu bertepatan dengan peluncuran LG G Watch R, jam pintar Android dengan tampilan bulat tradisional. (Baca: Cina Akan Buat OS untuk Mobile dan PC Sendiri)
Samsung telah merilis beberapa produk wearable selama setahun ini--termasuk jam Gear 2, band kebugaran cerdas Gear Fit, dan jam pintar berbasis Android: Gear Live.
Samsung diyakini sedang menggarap berbagai model lainnya untuk dirilis di bulan-bulan mendatang. Itu termasuk kacamata pintar yang mirip dengan Google Glass, serta jam tangan yang memiliki konektivitas internalnya sendiri dan tidak memerlukan smartphone untuk berfungsi.
Pasar wearable merupakan fokus penting bagi Samsung saat penjualan ponsel dan tablet high-end melambat. Perusahaan itu mendominasi pasar ponsel dengan perangkat Galaxy S, tapi juga telah berupaya memperluas ke pasar lain. Sedangkan Samsung dipandang sebagai pemimpin dalam wearable dengan jam pintarnya. Respons keseluruhan terhadap perangkat tersebut sejauh ini masih adem-ayem. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | CNET
Berita lain
Ingin Hidup Enak, Panda Ini Palsukan Kehamilan
Pembakaran Sampah Penyumbang Terbesar Polusi Udara
Junk Food Ubah Kebiasaan Makan Makanan Sehat
Tahun Depan, Apple Luncurkan iPad Ukuran 12,9 Inci
Peneliti LIPI Patenkan Cara Baru Bikin Antibiotik