TEMPO.CO, Jakarta - Bus Transjakarta yang terbakar di depan halte Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, rupanya baru dipakai per Januari 2014. Bus tipe Yutong China ini dibeli dari Cina seharga sekitar Rp 3,7 miliar.
"Memang baru, tapi baru kali ini tipe Yutong terbakar. Nanti kami selidiki lagi penyebabnya," kata Wisnu Wardono dari PT Transportasi Jakarta di lokasi kejadian, Kamis, 28 Agustus 2014. (Baca: Transjakarta Terbakar, Saksi Mata Dengar Ledakan)
Menurut Wisnu, saat ini PT Transportasi Jakarta belum bisa merinci jumlah kerugian akibat bus terbakar. Seluruh badan bus akan diderek terlebih dahulu ke pul di Pinang Ranti, Jakarta Timur. Halte bus diperbaiki kemudian.
"Kalau bus sudah terbakar seratus persen begini ya tidak bisa dipakai lagi. Tapi nanti halte kami perbaiki supaya tidak mengganggu proses naik-turun penumpang," ujar Wisnu.
Pada Januari 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 400 miliar untuk membeli bus baru dari Cina, salah satunya bus Transjakarta berkode TJ 0022 yang terbakar ini. Bus beroperasi di koridor I, Blok M-Kota.
Bus gandeng bernomor polisi B-7370-IV yang mengarah ke Blok M ini terbakar sekitar pukul 07.35 WIB. Sebelum api melalap habis badan bus, ledakan terjadi dua kali dari arah belakang bus.
Ledakan pertama, yaitu seusai pintu bus terbuka dan penumpang mulai turun di halte Masjid Agung. Ledakan berasal dari bagian belakang bus, dan kemudian asap muncul. Suara ledakan terdengar sangat keras hingga terdengar sampai kantor Kementerian Pekerjaan Umum. Ledakan kedua terjadi saat petugas pemadam kebakaran tengah memadamkan api. Ledakan kedua diduga berasal dari pecahnya ban belakang bus.
PUTRI ADITYOWATI
Baca juga:
Ingin Hidup Enak, Panda Ini Palsukan Kehamilan
Kelompok Baru Taliban Bersumpah Guncang Pakistan
Tiga Pangeran Arab ke Qatar Bahas Ancaman Teroris
SBY-Jokowi Tidak Hanya Bahas BBM