Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Benda yang Lebih Kotor daripada Toilet

image-gnews
bakteri virtual
bakteri virtual
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ditanya apa tempat yang paling kotor di rumah, kebanyakan orang akan menjawab kamar mandi. Toilet langsung diberi predikat sebagai "tempat yang paling banyak dihuni" kuman di rumah.

Namun mungkin tak banyak yang menyadari bahwa ada peralatan sehari-hari yang lebih kotor daripada toilet. Dikutip dari Fox News, Ahad, 31 Agustus 2014, berikut lima benda yang menyimpan lebih banyak kuman letimbang toilet:

1. Ponsel
Percaya atau tidak, bakteri pada ponsel 16 persen lebih banyak dibanding toilet. Satu dari sepuluh ponsel mengandung bakteri E. coli dan pelbagai virus penyakit. Soalnya, ponsel diletakkan di hampir setiap tempat yang memungkinkan lebih banyak kuman transit ke perangkat tersebut. (Baca: Kuman di Antariksa Bisa Lebih Ganas)

2. Pemanggang
Dengan pemanggang, Anda bisa menyajikan banyak makanan enak bagi keluarga. Namun alat masak yang satu ini bisa menyimpan hingga 1,7 mikroba dan kuman per inci. Sisa makanan di atas pemanggang membuat bakteri lebih mudah berkembang. Pemanggang juga menyimpan bakteri dua kali lebih banyak dibanding dudukan toilet Anda.

3. Pakaian "bersih"
Saat memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci, Anda telah memindahkan 500 juta bakteri E.coli dalam satu ruangan tertutup. Selain itu, air yang tidak bisa keluar di dasar tabung mesin cuci membuat udara jadi lembap, sehingga kuman lebih cepat berkembang biak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Sikat gigi
Banyak yang belum tahu bahwa meletakkan sikat gigi di kamar mandi merupakan kebiasaan buruk. Sebab, setelah Anda menggunakan toilet, udara di sekitarnya bisa menerbangkan partikel kuman yang bisa mencapai ketinggian 6 meter. Bakteri itu bisa saja hinggap di salah satu sikat gigi yang Anda letakkan di dekat toilet. Jadi, sikat gigi Anda mengandung "apa pun" yang Anda siram ke dalam toilet.

5. Spons cuci piring
Meski berfungsi membersihkan peralatan dapur yang kotor, spons cuci piring yang Anda gunakan sehari-hari bisa menyimpan sekitar 10 juta bakteri. Bahkan, hasil penelitian mengklaim bahwa spons 200 ribu kali lebih kotor daripada toilet Anda.

RINDU P. HESTYA | FOX NEWS

Berita Lain:
Wajah Manusia Sarang Jutaan Tungau 
Anak Afrika Lebih Bahagia daripada Anak Inggris 
Mau Touring, Cek Kelengkapan Berikut  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.