TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Andrinof Chaniago mengatakan rangkap jabatan seharusnya tidak ada di pemerintahan mendatang. Ini agar para menteri bisa bekerja maksimal melayani kepentingan rakyat.
"Sudah benar itu apa yang akan dilakukan Jokowi," ujar Andrinof saat dihubungi Tempo, Ahad, 31 Agustus 2014. (Baca: PDIP Janji Tak Ganggu Jokowi Soal Kabinet)
Menurut Andrinof, dengan tidak adanya rangkap jabatan, maka pemerintahan akan efektif. "Efektif karena akan fokus," kata dia.
Selain para menteri akan bekerja efektif, para pengurus partai juga bekerja efektif karena bisa berkonsentrasi penuh pada tugasnya. "Dia bisa membangun partainya tanpa ada beban kepada rakyat sebagai menteri," kata Andrinof.
Sebelumnya, Joko Widodo, presiden terpilih periode 2014-2019, mengatakan menteri di kabinet yang dipimpinnya nanti tidak boleh merangkap jabatan sebagai pengurus partai.
Menurut Andrinof, tidak adanya rangkap jabatan, maka negara tidak akan merugi. "Iya, tugas negara akan dilakukan dengan fokus," kata Andrinof. (Baca: Nasdem Setuju Menteri Jokowi Non Partai Politik)
Selain itu, Andrinof juga menilai ini akan meminimalkan penyalahgunaan kekuasaan. "Penyalahgunaan kekuasaan kerap terjadi kalau ada rangkap jabatan," kata dia.
ODELIA SINAGA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Siapa Ketua DPR | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Perwira Polisi Tertangkap Bawa Narkoba di Malaysia