Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Adat Usul REDD+ Diteruskan Jokowi

image-gnews
Masyarakat asli adat Dayak Kayaan dan Dayak Taman Kapuas Hulu saat aksi demo mendesak pemerintah untuk menghentikan penghancuran hutan alam di Kalimantan. TEMPO/Subekti
Masyarakat asli adat Dayak Kayaan dan Dayak Taman Kapuas Hulu saat aksi demo mendesak pemerintah untuk menghentikan penghancuran hutan alam di Kalimantan. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Indonesia Bersatu II yang akan berakhir bulan depan menggulirkan Program Nasional Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Melalui Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan Lahan Gambut. Wakil Presiden Boediono meluncurkan program ini di Jakarta, Senin, 1 September 2014 yang dihadiri perwakilan masyarakat adat dari berbagai daerah. (Baca: Pemerintah Gulirkan Program bagi Masyarakat Adat)

Sembilan menteri dan kepala lembaga pemerintah menandatangani deklarasi yang mendukung program itu. Antara lain dari Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Hukum dan HAM, Kementrian Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional, Badan Informasi Geospasial, Komisi Nasional HAM, dan Badan Pengelola Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan Lahan (REDD+).

Apakah program itu dapat jalan dan diteruskan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla? Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto optimistis. "Selama kita bisa saling mengingatkan terhadap janji-janji yang telah kita buat dan selama ada koordinasi, pengawasan dan kemauan yang kuat dari pemimpin kita dalam mengawal inisiatif ini, maka ini tidak akan jadi masalah," katanya.

Kepala Badan Pengelola REDD+ Heru Prasetyo menjelaskan lembaganya terus menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Kami, katanya, langsung mengadakan kegiatan di berbagai daerah. Badan Pengelola ini akan memfasilitasi empat hal untuk program tersebut, antara lain dana perwalian, sistem informasi, peningkatan kapasitas, serta pusat komunikasi dan sosialisasi bagi masyarakat adat. (Baca:Presiden Tunjuk Kepala Badan Pengelola REDD+)

Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan mengakui pihaknya ikut mengusulkan program nasional itu. Bagi organisasinya, kata Abdon, REDD+ bukan tujuan, tetapi media transformasi yang baik membenahi tata kelola hutan.

Menurut Abdon, program-program yang baik dari Kabinet Indonesia Bersatu II selayaknya terus dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia menyebut antara lain satu peta (one map), moratorium hutan dan lahan gambut, penegakan hukum melalui banyak pintu.

"Badan Pengelola REDD+ dan program yang dilakukannya sangat strategis dan jadi transisi dari pemerintahan lama ke yang baru," kata Abdon. Menurut dia, Badan Pengelola REDD+ ini jadi tulang punggung upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan program satu peta. Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, AMAN memberi dukungan kepada pasangan Jokowi-Kalla.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Abdon tidak yakin, pemerintahan baru bakal membubarkan Badan Pengelola ini. Sebaliknya, dia tidak bisa menjamin bahwa Kementrian Kehutanan bakal dipertahankan Jokowi-Kalla. Selama ini, kata Abdon, Kementrian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional menjadi penghambat pengakuan dan perlindungan masyarakat adat. Termasuk keengganan mengimplementasikan putusan Mahkamah Konstitusi pada 16 Mei 2013 yang memutuskan hutan adat bukan bagian hutan negara.

UNTUNG WIDYANTO

Berita Terpopuler:

Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo

Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'

Ronaldinho Segera Main di ISL  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

1 jam lalu

Asri Damuna. Instagram
Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.


Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

19 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui di Bandara VVIP IKN pada Selasa, 7 Mei 2024. Luhut datang ke IKN hari ini untuk membahas penyelesaian permasalahan lahan di IKN yang belum clear bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. TEMPO/Riri Rahayu
Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.


Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

1 hari lalu

Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers (kedua kiri) bersama sejumlah rombongan dari Kedutaan Belanda di Indonesia mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Jumat, 26 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Kedutaan Besar Belanda di Indonesia
Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.


Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.


Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

3 hari lalu

Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers (kedua kiri) bersama sejumlah rombongan dari Kedutaan Belanda di Indonesia mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Jumat, 26 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Kedutaan Besar Belanda di Indonesia
Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

4 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

7 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

9 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

10 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.