TEMPO.CO, Jakarta - Atlet panjat tebing Indonesia, Aspar Jaelolo, akan tampil dalam kejuaraan dunia Internasional Federation of Sport Climbing (IFSC) World Championships 2014 di Gijon, Spanyol, pada 8-14 September mendatang. Atlet yang kini menduduki peringkat ke-12 dunia itu berambisi menyabet gelar juara.
"Penginnya juara satu dunia," kata atlet panjat tebing asal Sulawesi Tengah itu kepada wartawan saat konferensi pers di Restoran Puang Ocha di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 3 September 2014.
Aspar sudah bisa mempunyai gambaran mengenai kejuaraan dunia yang akan diikutinya. Menurut dia, atlet dari Rusia, Cina, Ukraina, Polandia, dan Ceko rata-rata punya kemampuan sama, sehingga gelar juara dunia bergantian direngkuh mereka. Menghadapi mereka, Aspar tidak gentar karena telah mempersiapkan diri dengan menjalani program latihan intensif sejak awal 2013 bersama pelatihnya, Hendra basir.
Kepercayaan diri Aspar semakin meningkat setelah meraih medali emas dalam KIA World Extreme Climbing Championship di Cina pada Mei lalu dan menjalani banyak simulasi kompetisi dengan rekan tanding.
Aspar yang pernah menduduki peringkat kelima dunia ini mempunyai catatan rekor dunia memanjat 15 meter dalam 5 detik. Dalam hal kemampuan, menurut Hendra, Aspar tidak berbeda dengan pemanjat dunia lain. Tapi dia mengakui kemampuan anak didiknya itu masih kurang stabil. "Biar stabil lagi. dia seharusnya sering ikut kompetisi internasional," kata Hendra, yang merangkap sebagai manajer Aspar.
Selain mengirim Aspar, Federasi Panjat Tebing Indonesia juga memberangkatkan atlet panjat putri, Tita Supita, 27 tahun, ke kejuaraan dunia itu. Namun pemanjat tebing putri asal Subang itu tidak dibebani target muluk-muluk. "Jujur, kualitas pemanjat putri internasional di atas kita. Untuk Tita, kami menargetkan tembus delapan besar," kata Hendra, yang juga menjadi manajer Tita.
RINA WIDIASTUTI