TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan masih menunggu keputusan presiden terpilih, Joko Widodo, tentang acara internasional yang akan dihadiri. Menurut dia, beberapa pertemuan tersebut sifatnya wajib dihadiri presiden, tak boleh memberikan delegasi atau perwakilan. "Ini sangat penting beliau jawab secepatnya," kata Yudhoyono di kantornya, Kamis, 11 September 2014.
Yudhoyono memaparkan ada banyak pertemuan internasional yang mengundang presiden Indonesia. Beberapa pertemuan tersebut, antara lain Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Beijing, KTT ASEAN di Myanmar, KTT ASEAN dan PBB, KTT ASEAN dan India, KTT ASEAN dan Jepang, KTT ASEAN dan Amerika, KTT ASEAN dan Australia, East Asia Summit, G20 di Brisbane, G15 di Srilangka, D8 di Turki, serta Peringatan ASEAN-Korea Selatan. "Dari pengalaman saya, sebagian besar itu pertemuan tingkat pimpinan negara. Hanya dua atau tiga saja yang optional," kata dia.
Jokowi sendiri dikabarkan akan melanjutkan gaya kepemimpinannya yaitu blusukan saat menjadi presiden. Bahkan, beberapa hari awal kepemimpinannya diisi dengan blusukan ke daerah. Agenda tersebut akan berbenturan dengan pertemuan internasional yang berlangsung pada November dan Desember 2014. (Baca: Politik Internasional Jokowi Dinilai Cukup Jelas)
Menurut Yudhoyono, keputusan Jokowi sangat penting untuk diinformasikan kepada panitia pelaksanaan pertemuan internasional tersebut. Selain itu, juga penting kedutaan besar Indonesia untuk mempersiapkan seluruh kepentingan, akomodasi, dan bantuan bagi presiden selama di negara lain.
Yudhoyono mengklaim telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Sekretariat Negara untuk mempersiapkan pertemuan internasional yang akan dihadiri Jokowi. Kemenlu akan menyiapkan bahan dan isi pembahasan, sedangkan Kemensetneg soal akomodasi. "Meski nanti saat pelaksanaan apa yang kami siapkan akan diperbarui dan diubah. Kami persilakan," ujarnya.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Surya Paloh Ditanyakan Soal Ahok dan RUU Pilkada
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Jokowi-JK Pakai Mobil Lama, SBY-Boediono?
Gerakan Save Ahok Ramai di Twitter